BeliPendekatan dalam manajemen dan bisnis di pusat buku 99 salut. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! 4 orang melihat barang ini. Rp60.000. Detail. Kondisi: Baru; Berat Satuan: 900 g; Buku Manajemen Lingkungan Hidup Untuk Bisnis, Teori Dan Aplikasi. Rp 52.000. Cashback. Kota Bandung Toko Buku Muzdahir (1)

Persoalan lingkungan hidup saat ini makin menjadi faktor penting bagi perkembangan bisnis. Dalam beberapa kasus bahkan bisnis tertentu mampu mencapai keunggulan kompetitif karena perhatiannya pada lingkungan hidup. Saat ini, misalnya, produsen consumer electronics yang menghasilkan produk yang membutuhkan energi listrik yang besar sudah ditinggalkan konsumennya. Makin langka dan mahalnya energi listrik, serta polusi yang ditimbulkan di pembangkitnya membuat konsumen lebih memilih merek yang lebih hemat energi, yang juga berarti lebih ramah lingkungan. Hal yang sama terjadi pada produk lampu. Bahkan beberapa perusahaan yang tampaknya tidak terlalu bersinggungan dengan lingkungan hidup, seperti produk kosmetik, pun menggunakan isu ramah lingkungan untuk keunggulan kompetitifnya, seperti misalnya The Bodyshop. Masalah lingkungan hidup tidak hanya mengubah praktek bisnis dan manajemen, tetapi juga mengubah konsep dalam berbisnis dan mengubah konsep dalam ilmu manajemen. Makin sulitnya membuang barang elektronik bekas di beberapa negara maju, bukan hanya menumbuhkembangkan praktek sharing seperti yang terjadi pada mesin cuci dan mobil, trade-in seperti yang terjadi pada penjualan televisi, dan leasing seperti yang terjadi pada produk mesin foto copy seperti saat awal mesin fotocopy dan peralatan kantor Xerox dipasarkan melalui Xerox Finance diunduh tanggal 10 Agustus 2015. Model penjualan dengan cara leasing membuat kita patut mempertanyakan konsep memperpendek daur hidup produk melalui inovasi dan penambahan fitur seperti yang terjadi saat ini. Perubahan yang penting tersebut, sayangnya belum banyak direspon. Hampir tidak ada buku yang secara komprehensif membahas perubahan yang akan menjadi semakin cepat terjadi di dunia ini. Jika ada buku seperti itu, pembahasannya fraksional menurut sudut pandang bagian dari ilmu manajemen tertentu seperti pemasaran hijau di Manajemen Pemasaran atau produktivitas hijau di Manajemen Operasi. Padahal perubahan tersebut bersifat komprehensif. Untuk itulah buku ini disusun. Buku ini dapat digunakan untuk perkuliahan baik pada level sarjana maupun pascasarjana di berbagai bidang yang bersentuhan dengan lingkungan hidup. Selain untuk perkuliahan, buku ini juga dapat digunakan oleh praktisi yang membutuhkan pengetahuan tentang faktor pendorong penting dalam bisnis, yaitu lingkungan hidup. Buku ini diawali dengan Bab 1 pembahasan masalah lingkungan hidup yang saat ini dihadapi oleh seluruh umat manusia, termasuk di dalamnya sektor bisnis, dan dampaknya bagi bisnis dan ilmu manajemen. Masalah lingkungan tersebut membutuhkan perubahan paradigma bagi pebisnis. Beberapa konsep dan teori dibahas pada Bab 2 sampai Bab 7 seperti corporate environmental management, greenpreneurship, green productivity, green marketing, clean technologies dan cleaner production, dan ekologi industri. Bab 8 sampai Bab 12 berisikan empat pendekatan utama untuk menyelesaikan masalah lingkungan hidup. Pertama, pendekatan berbasis pasar, khususnya tentang perdagangan karbon dan perdagangan sertifikat hak membuang limbah. Pendekatan kedua, berisikan pendekatan regulasi atau yang dikenal sebagai command and control atau atur dan awasi. Termasuk dalam pendekatan kedua adalah tentang pajak dan subsidi lingkungan yang sebenarnya merupakan pendekatan di antara pendekatan pasar dan regulasi. Pendekatan ketiga adalah pendekatan berbasiskan kesadaran produsen, khususnya akan dibahas tentang seri ISO 14000. Pendekatan keempat yaitu peran organisasi non pemerintah. Paradigma yang digunakan buku ini adalah bagaimana pebisnis dapat menyatukan kepentingan perhatian pada lingkungan hidup dan sekaligus dapat mencapai keunggulan kompetitif. Harapannya setelah membaca buku ini, pembaca tidak lagi melihat lingkungan hidup sebagai beban yang akan mengurangi keuntungan bagi perusahaan.... Three steps that should be conducted to implement GVSM are mapping all the activities, conducting a waste audit and energy audit Hadipuro, 2020 in all the manufacturing activities to eliminate non-value-added activities, and using Pareto Law to eliminate wastes as the results of the waste audit, and decreasing the energy consumption as the results of the energy audit. Pareto Law means that the focus will be on the activities which produce the biggest waste and use the biggest energy and try to look for improvement in those activities. ...... To make the future state, Hadipuro 2020 proposes four steps to take after drawing the current state ...Raymond Budihardjo Wijanto HadipuroThe role of the environment in business success is increasing from day to day. One of the ways to harmonize the goals of making a profit with the environment is by achieving green productivity. Green productivity means that companies can increase their productivity and at the same time improve their environmental performance. To reach that goal one of the ways is that businesses apply value stream mapping and make all the activities to be green which is known as a Green Value Stream Mapping. A combination of secondary data collection and Focus Group Discussions involving all relevant production staffs was conducted to get the initial data and the ideas to improve the performance of electricity, LPG, and water consumption at PT NIC Semarang. Compared to the initial data of the Current State Green Value Stream Mapping, the improvements resulted from the Future State Green Value Stream Mapping were a decrease in electricity consumption, a decrease in LPG consumption, and a 60% decrease in water consumption. From this empirical study, two important outcomes of future implications were found. For the food industry, implementing GVSM should be adjusted in such a way that the experiments to reach the Future State Green Value Stream Mapping will not affect the quality of the final products and that FGDs are very effective to generate ideas of improvements and getting commitments from production staffs to implement the improvements... Orang meninggalkan air PDAM sebagai pemasok utama untuk air minum dan air bersih akibat konstruk yang dibangun oleh Aqua. Hadipuro, 2020. ... Wijanto HadipuroIt is a textbook that can be used both by students, practitioners, and activists in the fields of natural resource management, especially those interested in the ideological debates behind natural resource management in a particular location or has not been able to resolve any references for this publication. Banyaknyakasus pelanggaran lingkungan oleh perusahaan di Indonesia menunjukkan sedikitnya perusahaan yang memiliki kepedulian pada lingkungan. Rendahnya tingkat kepedulian ini bu
Lingkungan yang sangat luas, keras, dan tidak terduga memaksa para pelaku usaha selalu waspada. Tidak ada yang bisa menduga hal-hal tersebut akan berakhir positif atau negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis lingkungan bisnis untuk memetakan posisi bisnis yang sedang dijalankan. Sebenarnya apa itu lingkungan bisnis dan analisis lingkungan bisnis? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini. Business environment atau lingkungan bisnis adalah kondisi yang terjadi di sekitar bisnis atau perusahaan yang dapat berdampak pada laju usaha tersebut. Hal ini harus menjadi perhatian karena dapat memengaruhi performa perusahaan. Pada dasarnya, lingkungan bisnis adalah nilai keseluruhan dari individu, institusi, maupun kekuatan lain yang berasal di luar kontrol perusahaan, tapi perusahaan tetap bergantung pada mereka karena dapat memengaruhi performa dan keberlanjutan perusahaan. Memahami sifat lingkungan bisnis dan perubahannya merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis dan dalam merancang strategi kompetitif. Hal tersebut untuk memastikan perusahaan memiliki strategi sukses yang tepat, tidak hanya di masa sekarang, tetapi juga di masa depan. Hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam analisis lingkungan bisnis adalah kompetitor, pemasok, media, kelompok pelanggan, pelanggan, pemerintah, kondisi pasar, kondisi ekonomi, teknologi, pemodal, tren, dan beragam pihak lain yang berasal dari luar perusahaan. Contohnya, kebijakan kenaikan nilai Pajak Pertambahan Nilai atau PPN yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah berpotensi membuat pelanggan akan membeli produk dalam jumlah yang lebih sedikit daripada yang dijual. Dalam hal ini, bisnis harus menetapkan kembali harga jualnya agar bisa keluar dari masalah tersebut. Walaupun perusahaan tidak terlibat langsung dalam perubahan atau kebijakan tersebut, tapi perusahaan harus melakukan analisis lingkungan bisnis agar bisa tetap bertahan atau memanfaatkan kesempatan yang ada agar bisa meraih keuntungan maksimal. Faktor yang Memengaruhi Lingkungan Bisnis Dalam bisnis yang dijalankan, terdapat lingkungan yang memenuhi kebutuhan proses bisnis. Lingkungan dan bisnis saling melengkapi satu sama lain dan saling berkaitan. Berikut penjelasan mengenai lingkungan bisnis. Lingkungan bisnis dapat dimaknai sebagai seluruh komponen yang dapat memengaruhi maupun mendukung jalannya suatu bisnis. Lingkungan bisnis berperan penting dalam keselarasan lingkungan dan bisnis itu sendiri. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan bisnis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi struktur organisasi, budaya perusahaan, dan sumber daya perusahaan, citra perusahaan, sistem kepegawaian yang digunakan, hubungan dan relasi bisnis antarkaryawan, strategi pemasaran, serta kualitas dan tujuan dari bisnis yang dijalankan. Fungsi internal lingkungan bisnis pengaruhnya cukup besar bagi berputarnya bisnis tersebut. Sedangkan, faktor eksternal mencakup seluruh lapisan yang berada di luar perusahaan. Contohnya pelanggan atau konsumen, hubungan dengan relasi yang diajak bekerja, media yang digunakan untuk pemasaran bisnis, serta pesaing bisnis atau kompetitor. Baca juga Bahan Baku dalam Industri Pengertian, Jenis, dan Contohnya Dilansir dari buku Thomas L. Wheelen ā€œManajemen Strategis dan Kebijakan Bisnisā€, hirarki lingkungan eksternal terbagi menjadi tiga tingkatan, antara lain 1. Lingkungan Fisik Alami Natural Physical Environment Lingkungan fisik terdiri dari sumber daya fisik, iklim, dan satwa liar. Mereka adalah lingkungan luar dan memengaruhi dua lingkungan lainnya, yaitu Lingkungan Sosial dan Lingkungan Tugas. 2. Lingkungan Sosial Societal Environment Lingkungan sosial terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Namun, meskipun perubahan dalam lingkungan alam dapat berdampak untuk perubahan dalam kebijakan politik dan ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, tetapi tidak sebaliknya. Contohnya, fenomena pemanasan global akan memengaruhi cara pemerintah dalam mengambil kebijakan ekonomi. Pemerintah tentunya akan berusaha beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut. Tetapi, baik pemerintah maupun masyarakat, mereka tidak dapat memengaruhi suhu global. Kita hanya bisa beradaptasi dengan melakukan kegiatan ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi efek pada kenaikan suhu global. 3. Lingkungan Tugas Task Environment Lingkungan tugas mencakup interaksi antara perusahaan dan para pemangku kepentingan stakeholder, seperti pemerintah, pelanggan, pesaing, asosiasi perdagangan, serikat pekerja, kreditor, dan masyarakat. Dari jenis-jenis lingkungan bisnis tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan atau pemilik bisnis memiliki kendali atas lingkungan internal, tetapi tidak atas lingkungan eksternal. Perusahaan hanya beradaptasi dengan perubahan di lingkungan eksternal. Dalam hal ini, ketidakpastian dan besarnya efek harus menjadi pertimbangan pemilik usaha. Semakin tinggi ketidakpastian dan pengaruhnya, maka akan semakin besar tantangan strategis bagi perusahaan. Lingkungan eksternal yang dinamis akan memaksa perusahaan untuk bertindak dengan cepat dan tepat. Perencanaan skenario, intuisi, serta pendekatan pembelajaran sangat penting dalam bertindak dan mengambil keputusan. Dibutuhkan organisasi yang fleksibel sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat. Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis Sebelum menjalani bisnis, calon pengusaha sebaiknya meluangkan waktu untuk mempelajari dan memahami lingkungan bisnis. Tujuannya adalah untuk menciptakan keselarasan antara lingkungan dan bisnis itu sendiri. Lingkungan bisnis yang baik akan memperlancar jalannya bisnis. Tidak hanya bisnis, lingkungan yang baik juga bisa menghasilkan dampak yang baik pula bagi seluruh lapisan bisnis dan masyarakat. Lingkungan bisnis yang dipelajari juga bisa menjadi acuan akan lifestyle atau tren terkini yang sedang diminati masyarakat. Hal tersebut bisa menjadi bahan untuk menentukan target pasar dan membuat strategi pemasaran. Karena itu, lingkungan bisnis berperan penting dalam peluang bisnis yang akan dibangun dan dijalankan ke depannya. Dengan mempelajari dan memahami lingkungan bisnis tersebut, peluang bisnis dapat dikembangkan. Selain itu, lingkungan bisnis memengaruhi keberhasilan dan profitabilitas perusahaan. Perubahan pada lingkungan bisnis pastinya akan ikut memengaruhi keputusan strategis perusahaan. Beberapa mungkin memiliki dampak tidak langsung, sementara yang lain memiliki dampak langsung. Beberapa contoh perubahan lingkungan bisnis yang harus diantisipasi Peristiwa alam seperti kebakaran hutan, perubahan iklim, dan bencana alam. Peristiwa politik, seperti pergantian kepemimpinan kepala negara, tindakan korupsi, dan aksi kerusuhan. Kondisi ekonomi, seperti resesi, tingginya suku bunga, devaluasi mata uang, dan hiperinflasi. Perubahan sosial budaya, seperti perubahan selera dan preferensi konsumen, pergeseran komposisi demografis, dan urbanisasi. Perubahan regulasi, seperti regulasi persaingan usaha, keamanan produk, dan perlindungan konsumen. Perubahan teknologi, seperti penetrasi Internet di daerah. Kondisi internal, seperti turn-over karyawan dan produktivitas karyawan. Seberapa besar dampak setiap perubahan lingkungan bisnis terhadap perusahaan, itu tergantung pada industri di mana perusahaan beroperasi. Contohnya, devaluasi mata uang akan memiliki dampak dan eksposur yang lebih besar kepada eksportir daripada perusahaan asuransi properti. Atau misalnya, pergeseran selera konsumen akan lebih berdampak pada industri makanan daripada industri keuangan. Pengertian Analisis Lingkungan Bisnis Analisis lingkungan bisnis adalah proses pemetaan dan pemantauan lingkungan bisnis dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis lingkungan bisnis adalah salah satu strategi yang digunakan perusahaan untuk meramalkan atau memprediksi dampak perubahan lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Analisis lingkungan bisnis harus dilakukan agar dapat memetakan posisi bisnis yang sedang dijalani. Tujuan analisis lingkungan bisnis adalah untuk mengidentifikasi kekuatan strength dan kelemahan weakness yang dimiliki perusahaan serta peluang opportunities dan ancaman threat yang dihadapi oleh perusahaan. Baca juga Apa itu Analisis SWOT? Pahami Melalui Contohnya! Teknik Analisis Lingkungan Bisnis Ada beberapa teknik analisis lingkungan bisnis yang berguna untuk membantu pemilik usaha memahami lingkungan eksternal bisnis. Berikut penjelasannya 1. Analisis PESTLE PESTLE ANALYSIS Analisis PESTLE adalah salah satu teknik metode manajemen risiko yang digunakan untuk mengevaluasi lingkungan eksternal bisnis. Analisis ini dilakukan dengan memecah peluang dan risiko menjadi faktor-faktor berikut. Politik Factor Faktor Politik Mengevaluasi sejauh mana kebijakan pemerintah dapat berdampak pada perusahaan dan brand. Hal ini mencakup analisis mengenai kebijakan politik dan stabilitas serta kebijakan perdagangan, fiskal dan perpajakan. Economic Factor Faktor Ekonomi Mengevaluasi dampak jangka panjang langsung atau tidak langsung hal-hal seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, tingkat inflasi, suku bunga, pendapatan konsumen dan tingkat pengangguran terhadap brand. Sebab faktor ini akan memengaruhi daya beli konsumen. Social Factor Faktor Sosial Mengevaluasi dimensi sosial dalam masyarakat, seperti demografis, norma, adat istiadat, termasuk tingkat pertumbuhan penduduk, distribusi usia, distribusi pendapatan, kesadaran kesehatan, gaya hidup dan hambatan budaya. Technological Factor Faktor Teknologi Mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan inovasi dalam teknologi yang dapat memengaruhi operasi industri dan pasar secara menguntungkan atau tidak menguntungkan. Legal Factor Faktor Hukum Mengevaluasi hal-hal yang terkait dengan hukum, seperti undang-undang ketenagakerjaan, undang-undang perlindungan konsumen, undang-undang hak cipta dan paten, serta undang-undang kesehatan dan keselamatan. Environmental Factor Faktor Lingkungan Mengevaluasi faktor lingkungan, seperti aspek ekologi, cuaca, dan perubahan iklim yang terutama dapat memengaruhi industri. 2. Analisis Pemangku Kepentingan Stakeholder Analysis Stakeholder analysis adalah proses mengidentifikasi para pemangku kepentingan di dalam perusahaan, baik perorangan atau kelompok. Hasil identifikasi akan menjadi evaluasi agar ada tindakan preventif dengan mempertimbangkan semua pihak yang terlibat. Analisis pemangku kepentingan sangat penting untuk menjawab kepentingan siapa yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan atau menerapkan strategi. Pemilik usaha harus secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang para pemangku kepentingan serta peran mereka di dalam perusahaan. Analisis ini bertujuan agar adanya kerjasama antara pemangku kepentingan dan tim pelaksana untuk memastikan kesuksesan proyek yang sedang berjalan. Contoh Analisis Lingkungan Bisnis Berikut adalah contoh analisis lingkungan bisnis dari faktor internal dan faktor eksternal Contoh Analisis Lingkungan Bisnis Internal Resource Sebuah perusahaan kerajinan dari kayu kelapa menggunakan bahan baku yang didatangkan dari Desa Maju Makmur. Capability Perusahaan tersebut mampu mempekerjakan 5 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang desainer, 2 orang pengrajin, dan 2 orang pemasar produk. Core of Competence Perusahaan tersebut mampu menciptakan keunikan yang tidak dipikirkan pasar sehingga hal itu menjadi nilai tambah. Contoh Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal Threat of New Entries Pendatang baru pasti akan selalu ada. Untuk mencegah tersaingi, perusahaan berupaya membuat bisnisnya berbeda dan ā€œstand outā€ dari calon kompetitor lainnya. Threat of Subtitle Products Sebagai bentuk dukungan terhadap produk ramah lingkungan, perusahaan membuat piring dari kayu kelapa. Bargaining Power of Customers Inovasi yang dilakukan oleh perusahaan harus didukung dengan harga jual yang layak. Namun, harga yang terlalu tinggi dapat memicu tumbuhnya kompetitor, sedangkan harga yang terlalu rendah akan kesulitan dalam meraih laba. Bargaining Power of Supplier Pohon kelapa memerlukan waktu tumbuh lama, sehingga pasokan bahan baku harus diatur agar tidak melakukan penebangan liar. Demi keberlangsungan lingkungan sekitar, perusahaan juga harus dapat mengendalikan limbah kayu yang berlebih. Kesimpulan Perusahaan atau bisnis yang baik harus dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi pasar, serta mengikuti perkembangan zaman. Maksimalkan potensi bisnismu dengan menggunakan aplikasi majoo. Aplikasi wirausaha super lengkap yang memudahkan kamu dalam mengelola bisnis. Satu aplikasi banyak fungsi, satu harga untuk semua kebutuhan wirausaha. Terdiri dari aplikasi kasir online, aplikasi inventori, aplikasi keuangan dan akunting, aplikasi absensi dan karyawan, aplikasi CRM, serta aplikasi analisa bisnis. Yuk, rasakan pengalaman berwirausaha yang berbeda dengan menggunakan aplikasi dari majoo!
PENDEKATANDALAM MELIH and discover magazines on English Deutsch FranƧais EspaƱol PortuguĆŖs Italiano RomĆ¢n Nederlands Latina Dansk Svenska Norsk Magyar Bahasa Indonesia TürkƧe Suomi Latvian Lithuanian český Ń€ŃƒŃŃŠŗŠøŠ¹ Š±ŃŠŠ»Š³Š°Ń€ŃŠŗŠø Ų§Ł„Ų¹Ų±ŲØŁŠŲ© Unknown
NILAI PENGELOLAAN LINGKUNGAN BAGI PERUSAHAAN Pengelolaan lingkungan industri merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar industri tetap berjalan dan berkelanjutan. Lingkungan sebagai salah satu pilar dari tiga pilar pembangunan berkelanjutan mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan industri. Pembangunan industri berkelanjutan mencakup tiga aspek yaitu lingkungan Environment, ekonomi Economy dan sosial/ kesempatan yang sama bagi semua orang Equity dikenal sebagai 3E. Aspek lingkungan tidak berdiri sendiri namun sangat terkait dengan dua aspek lainnya. Dalam kegiatan internal industri peluang untuk memadukan aspek lingkungan dan ekonomi sangat besar, tergantung bagaimana cara mengelola lingkungan dengan bijak dan menguntungkan. Faktor sosial yang sebagian besar menyangkut masyarakat sekitar atau di luar industri juga sangat terkait dengan pengelolaan lingkungan. Kaitan lingkungan dengan ekonomi dan sosial dalam suatu kegiatan industri mencakup beberapa hal, di antaranya adalah biaya pengelolaan, bisnis, investasi, citra perusahaan, perdagangan, serta kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitar. 1. Biaya Berkaitan dengan Pengelolaan Lingkungan Apabila perusahaan ditanya mengenai biaya yang berkaitan dengan lingkungan maka jawaban yang pertama kali adalah biaya pengelolaan atau lebih sempit lagi biaya pengolahan limbah. Biaya yang berkaitan dengan lingkungan bagaikan fenomena gunung es di laut iceberg. Gunung es di laut yang tampak hanyalah bagian di atas permukaan , namun bagian terbesar adalah yang berada di bawah permukaan laut. Bagian yang tampak dari gunung menggambarkan biaya pengolahan limbah, yang hanya nampak kecil. Namun bagian yang tak tampak dari gunung es menggambarkan biaya yang berkaitan dengan biaya peraturan, biaya sertifikasi, biaya litigasi, biaya pembuangan dan penimbunan, biaya bahan yang hilang menjadi limbah, biaya menjaga citra perusahaan, dan biaya lain yang berkaitan dengan pengurusan permasalahan lingkungan. Dengan demikian maka sebenarnya biaya terkait dengan pengelolaan lingkungan bagi industri sangat besar, dan biaya ini semakin tinggi bagi industri yang mengabaikan lingkungan. Pengelolaan lingkungan terkait erat dengan bisnis maupun perdagangan global. Sertifikasi sistem manajemen lingkungan ISO 14001 merupakan salah satu aspek lingkungan dengan bisnis dan perdagangan global. Keterkaitan pengelolaan lingkungan industri dengan bisnis Banyak industri yang melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik karena dorongan bisnis, dan hal ini merupakan sesuatu yang positif bagi lingkungan. Pemakaian bahan berbahaya dan beracun baik pada proses maupun produk semakin mendapat tekanan dari konsumen. Ada beberapa kasus pembeli yang membatalkan permintaan akan produk industri hanya karena perusahaan tidak melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik. 3. Lingkungan dan Investasi Perbankan Dalam rangka investasi untuk pendirian industri dilakukan studi kelayakan baik aspek ekonomi, teknik dan lingkungan. Meskipun dari sisi kelayakan ekonomi dan teknik telah terpenuhi, namun apabila kelayakan lingkungan tidak terpenuhi maka investor atau bank tidak akan mengucurkan dana bagi keperluan investasi. Terkait dengan hal dimaksud, Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia PBI tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, yang mengatur bahwa penilaian terhadap prospek usaha sebagai unsur kualitas kredit, meliputi penilaian terhadap upaya yang dilakukan debitur dalam rangka memelihara lingkungan hidup. Pada Pasal 10 mengenai Kualitas Kredit ditetapkan berdasarkan faktor penilaian sebagai berikut a. prospek usaha; b. kinerja performance debitur; dan c. kemampuan membayar. Pasal 11 ayat 1 menyebutkan bahwa Penilaian terhadap prospek usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a meliputi penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut a. potensi pertumbuhan usaha; b. kondisi pasar dan posisi debitur dalam persaingan; c. kualitas manajemen dan permasalahan tenaga kerja; d. dukungan dari grup atau afiliasi; dan e. upaya yang dilakukan debitur dalam rangka memelihara lingkungan hidup. 4. Lingkungan dan Citra Perusahaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang disingkat PROPER merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup KLH untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi. Prinsip dasar dari pelaksanaan PROPER adalah mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui instrument insentif reputasi/citra bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang baik dan instrumen disinsentif reputasi/citra bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang buruk. Sistem peringkat kinerja PROPER mencakupi pemeringkatan perusahaan dalam 5 lima peringkat warna yang mencerminkan kinerja pengelolaan lingkungan secara keseluruhan, yaitu emas, hijau, biru, merah dan hitam Perusahaan berperingkat merah dan hitam merupakan perusahaan yang belum taat, perusahaan berperingkat biru adalah perusahaan yang taat, sedangkan perusahaan hijau dan emas adalah perusahaan yang pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan. Dengan demikian untuk perusahaan berperingkat emas, hijau, dan biru mendapatkan insentif reputasi, sedangkan perusahaan yang berperingkat merah dan hitam mendapatkan disinsentif reputasi. Peringkat merah dan hitam menunjukkan pengelolaan lingkungan yang masih kurang, dan pada gilirannya industri harus mengeluarkan sumberdaya yang dipunyai untuk memperbaiki pengelolaan dan kinerja lingkungannya. Peringkat merah dan hitam selain menyangkut citra perusahaan juga berhubungan dengan bisnis dan investasi. 5. Lingkungan dan Issu Global Pemanasan global global warming, terbentuknya lubang ozon merupakan contoh issu global lingkungan di antaranya disebabkan oleh kegiatan industri. Konsentrasi karbon dioksida hasil pembakaran hidrokarbon meningkat tajam sejak terjadinya Revolusi Industri, diyakini sebagai penyebab terjadinya pemanasan global. Pemanasan global ini dengan mudah dapat disamakan dengan efek rumah kaca greenhouse effect. Rumah kaca apabila terkena sinar matahari maka suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibanding dengan suhu di luar. Demikian pula pengaruh kadar karbon dioksida yang tinggi di atmosfer mepunyai efek yang sama dengan rumah kaca. Dengan semakin tingginya emisi karbon dioksida, industri dituntut untuk menggunakan energi dengan efisien dan mengurangi emisi karbon dioksida. Program Mekanisme Pembangunan Bersih [Clean Mechanism Develpomant] dikembangkan untuk mengurangi emisi karbon dioksida secara global. Lubang ozon ozone depletion merupakan permasalahan lingkungan terkini terkait dengan kegiatan industri. Ozon O3 di lapisan statosfer berfungsi menyerap radiasi ultraviolet uv membentuk senyawa oksigen O2 dan radikal oksigen O*. Dalam keadaan setimbang akan terjadi reaksi balik antara oksigen dengan radikal oksigen membentuk ozon. Adanya emisi CFC di bagian atas atmosfer akan bereaksi dengan radiasi ultraviolet menghasilkan radikal khlorine Cl. yang selanjutnya berfungsi sebagai katalis peruraian ozon. Pembatasan pemakaian bahan-bahan kimia penyebab kerusakan ozon dilakukan agar terbentuknya lubang ozon dapat dicegah. 6. Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan Produksi dan konsumsi berkelanjutan adalah penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dan meningkatkan kualitas kehidupan, dengan meminimalkan pemakaian sumber daya alam dan bahan-bahan beracun, memperkecil timbulan limbah dan pencemar selama daur hidup produk sehingga tidak mengorbankan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Pengelolaan lingkungan bagi industri tidak hanya terbatas pada lingkungan internal dan sekitarnya saja tetapi sangat terkait dengan pengelolaan sumber daya yang diperlukan, pemakaian produk oleh konsumen sampai pada pertimbangan bagaimana bila produk sudah tidak digunakan lagi dan menjadi limbah. Konsumen mempunyai peran penting dalam menentukan keberlangsungan industri. Kampanye mengenai produk berwawasan lingkungan green product memaksa industri untuk selalu mendesain produk yang ramah lingkungan.
pebisnisyang santun, dan disenangi di lingkungan bisnis baik di lingkungan bisnis tempat mereka mengaplikasikan usahanya maupun lingkungan bisnis secara umum. (Qordhawi, 2016). Indikator Human Capital adalah pada tabel 1. Tabel 1. Indikator Human Capital Indikator Human Capital No Indikator No Indikator No Indikator
4. Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan1. Nilai Pengelolaan Lingkungan Bagi PerusahaanPengelolaan lingkungan industri merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar industrytetap berjalan dan berkelanjutan. Lingkungan sebagai salah satu pilar dari tiga pilarpembangunan berkelanjutan mempunyai peranan penting dalam industri berkelanjutan mencakup tiga aspek yaitu lingkunganEnvironment,ekonomi Economy dan sosial/ kesempatan yang sama bagi semua orangEquity dikenal sebagai 3E. Kaitan lingkungan dengan ekonomi dan sosial dalam suatu kegiatanindustri mencakup beberapa hal, di antaranya adalah biaya pengelolaan, bisnis, investasi, citraperusahaan, perdagangan, serta kesehatan dan keselamatan masyarakat Tempat Kedudukan dan Tempat PerusahaanA. Pengertian / Arti Definisi Lokasi PerusahaanLokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan kegiatan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaanadalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi perusahaan adalahpabrik tempat memproduksi Faktor-Faktor Pokok Penentu Pemilihan Lokasi Industri– Letak dari sumber bahan mentah untuk produksi– Letak dari pasar konsumen– Ketersediaan tenaga kerja– Ketersediaan pengangkutan atau transportasi– Ketersediaan energyC. Jenis-Jenis Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintahLokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yangtelah perusahaan yang mengikuti sejarahLokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikanpengaruh pada kegiatan perusahaan yang mengikuti kondisi alamLokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim,dan lain Perusahaan yang Mengikuti Faktor-faktor EkonomiLokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktorketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan Perusahaan dan Lembaga SosialWalaupun segala kegiatan diarahkan untuk memperoleh keuntungan, perusahaan sebagailembaga sosial menawarkan kesempatan kerja, dan membayar pajak bagi dikemukakan bahwa perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi untukmenyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif memperoleh keuntungan. Unitkegiatan itu sering disebut sebagai lembaga sosial seperti lembaga sosial lainnya misalkankehidupan keluarga RT, desa, kota, kecamatan, kabupaten atau suatu kelompok manusia yangmempunyai tujuan tertentu seperti Yayasan sosial, Koperasi dll.
PendekatanDalam Melihat Bisnis dan Lingkungan. Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan kemudian ditelaah
Daftar Isi1 MEMAHAMI LINGKUNGAN USAHA DALAM PENGANTAR ELEMEN TINJAUAN SECARA MAKRO LINGKUNGAN EKONOMI DAN LINGKUNGAN Lingkungan MEMAHAMI ATURAN Ketahanan menghadapi Persaingan Membaca Kondisi Lingkungan KARAKTERISTIK INDUSTRI SECARA Ketidakpastian Teknologi Technological Uncertainty Ketidakpastian Strategi Strategic Uncertainty Pembeli Horison Waktu yang HAMBATAN Jaringan Bahan baku dan berbagai sumber MEMILIH Definisikan Secara Jelas Bidang Usaha yang akan Dijalankan oleh Usaha Mempelajari Persaingan yang Harus Mempelajari Kekuatan dan Sifat Mempelajari Nilai-tambah Usaha Perkiraan ukuran permintaan/ RANGKUMAN MEMAHAMI LINGKUNGAN USAHA DALAM SUMBER Memahami lingkungan usaha dalam bisnis akan dijelaskan dalam artikel berikut. Selamat membaca… PENGANTAR ELEMEN LINGKUNGAN Pemantauan terhadap kondisi lingkungan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memeriksa kondisi lingkungan luar maupun lingkungan internal suatu kegiatan usaha. Lingkungan luar terdiri dari berbagai sosial, baik yang bersifat peluang maupun yang dapat menjadi ancaman bagi kegiatan usaha yang terdapat di luar organisasi usaha tersebut, dan tidak dapat dikendalikan oleh si pengusaha. Kondisi dan konfigurasi sosial variabel ini akan menentukan situasi lingkungan luar yang harus dihadapi oleh kegiatan usaha. Lingkungan luar ini terdiri dari dua bagian, yaitu lingkungan tugas task environment dan lingkungan sosial societal environment. Lingkungan tugas mencakup elemen-elemen atau kelompok-kelompok yang secara langsung bisa mempengaruhi ataupun dipengaruhi kegiatan utama. Lingkungan tugas mencakup elemen-elemen atau kelompok-kelompok yang secara langsung bisa mempengaruhi ataupun dipengaruhi kegiatan utama organisasi seperti pemegang saham, pemerintah, supplier, komunitas sosial, kelompok-kelompok kepentingan seperti LSM, pesaing, pelanggan, pemberi pinjaman, serikat pekerja dan asosiasi usaha. Lingkungan tugas suatu jenis usaha sering dinamakan ā€œindustriā€ dari jenis usaha tersebut. Baca Juga CARA MENGANALISIS LINGKUNGAN USAHA DALAM BISNIS Lingkungan sosial mencakup berbagai kekuatan yang bersifat umum dan tidak secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan jangka pendek perusahaan. Walaupun demikian, dalam jangka panjang berbagai kekuatan ini bisa terasa pengaruhnya, seperti tingkat pendidikan masyarakat, pendapatan per kapita, dan sebagainya. Lingkungan internal terdiri dari sosial variabel yang bisa berupa kekuatan maupun kelemahan, dan terdapat di dalam perusahaan, yang biasanya relatif dapat dikendalikan perusahaan. Variabel-variabel ini akan menentukan corak situasi dalam perusahaan menjalankan kegiatannya. Situasi tersebut dibangun oleh struktur kegiatan usaha, corak budaya, dan jenis sumber yang tersedia. Struktur kegiatan usaha menunjukkan cara yang biasa dijalankan dalam mengelola usaha ditinjau dari aspek-aspek komunikasi, otoritas, dan aliran kegiatan, seperti tergambarkan pada skema organisasi. Budaya menggambarkan corak kepercayaan, harapan, dan sistem nilai yang dianut oleh kebanyakan anggota organisasi, dan juga sesungguhnya menggambarkan corak perilaku yang biasanya dianut dan bisa diterima dalam organisasi. Sumber terdiri dari berbagai aset yang dimiliki, dan digunakan untuk mengubah bahan mentah input menjadi keluaran output berupa produk ataupun jasa. Berbagai jenis sumber antara lain mencakup sumber daya manusia, kemampuan manajerial, aset keuangan, fasilitas produksi, keterampilan, serta berbagai jenis kemampuan lainnya. TINJAUAN SECARA MAKRO LINGKUNGAN EKONOMI DAN LINGKUNGAN USAHA Penelaahan terhadap kondisi lingkungan secara makro perlu dilakukan terhadap 1 Lingkungan Ekonomi secara keseluruhan, dan 2 kondisi Lingkungan Usaha dari kegiatan yang dijalankan. Lingkungan Ekonomi Kondisi atau corak dari lingkungan ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan ataupun kegagalan dari suatu usaha yang baru dimulai. Akan tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa para Entrepreneur pada umumnya hanya menaruh sedikit perhatian terhadap usaha untuk menelaah, apakah lingkungan ekonomi yang dihadapi sesungguhnya mendukung ataupun merupakan ancaman terhadap usaha yang dijalankannya. Di lapangan kerap kali dijumpai pengusaha atau calon pengusaha yang berani menanamkan modalnya tanpa penelaahan kondisi lingkungan ekonomi secara memadai. Sesungguhnya, penelaahan yang memadai terhadap kondisi lingkungan ekonomi, bisa membantu para pengusaha ataupun calon pengusaha, untuk memahami kondisi yang dihadapi agar tidak terjebak dalam situasi yang menyulitkan. Baca Juga Lingkungan Bisnis dan Sistem Ekonomi Terdapat beberapa pertanyaan penting yang sebaiknya dipelajari apabila pengusaha atau calon pengusaha bermaksud untuk memulai sebuah usaha baru Kuratko, antara lain Seperti apa kondisi ekonomi negara tempat usaha baru akan dimulai?Seperti apa corak atau kondisi pasar tenaga kerja di mana usaha baru akan dijalankan?Apakah suku bunga yang berlaku relatif stabil atau selalu mengalami kenaikan?Berapa banyak perusahaan-perusahaan sejenis telah berdiri dan di kemudian hari mungkin menjadi saingan?Apakah perusahaan-perusahaan sejenis tersebut berukuran sama, ataukah bervariasi? Apakah berbeda ukurannya dengan usaha baru yang hendak dijalankan?Bagaimana penyebaran lokasi perusahaan-perusahaan sejenis yang berpotensi untuk menjadi saingan? Apakah lokasinya tersebar atau hanya terkonsentrasi di suatu daerah tertentu?Apakah perusahaan-perusahaan sejenis tersebut cenderung hanya melayani pasar lokal atau juga melayani daerah lain? Apakah ada perusahaan sejenis yang melakukan ekspor? Apakah memang terdapat peluang untuk memasarkan produk yang dihasilkan di pasar luar negeri?Adakah peraturan-peraturan pemerintah yang mungkin berpengaruh terhadap jenis usaha yang akan dijalankan?Bagaimana corak persaingan yang selama ini terjadi antara perusahaan- perusahaan sejenis? Jawaban terhadap beberapa pertanyaan ini akan memberikan gambaran awal tentang usaha yang dijalankan dan juga corak lingkungan ekonomi yang akan dihadapi. Baca Juga Eksternalitas dan lingkungan Problem serta Solusi Entrepreneur yang akan memulai usaha baru, perlu menyadari bahwa diperlukan sikap dan keterampilan tertentu agar memiliki kemampuan untuk membaca kondisi lingkungan ekonomi. Beberapa karakteristik yang dianggap paling penting disajikan berikut ini. Pengusaha atau calon pengusaha perlu memiliki pemahaman yang luas mengenai pengaruh lingkungan luar, terutama elemen-elemennya yang mungkin berpengaruh terhadap usaha yang hendak dijalankanPengusaha atau calon pengusaha perlu memiliki kemampuan untuk menafsirkan dan menerjemahkan pengaruh lingkungan luar menjadi pola pengelolaan ataupun pola pengambilan keputusan yang tepat dalam menjalankan usaha. Perumusan pola pengelolaan ataupun pola pengambilan keputusan yang tepat ini perlu bertumpu pada pemahaman yang menyeluruh holistic terhadap kegiatan maupun jenis kegiatan dalam usaha yang atau calon pengusaha perlu memiliki kemampuan negosiasi dan juga kompromi untuk menyelesaikan berbagai jenis konflik kepentingan yang terjadi karena berbagai jenis konstituen ternyata memiliki sasaran maupun sosial nilai yang atau calon pengusaha perlu memiliki kecerdasan intelektual yang memadai untuk mempelajari dan memahami berbagai permasalahan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Pengusaha atau calon pengusaha perlu memiliki kemampuan berpikir jernih agar dapat menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi. MEMAHAMI ATURAN PEMERINTAH Perusahaan perlu menaati peraturan dan undang-undang yang berlaku di tempat perusahaan itu menjalankan kegiatannya. Karena itu, ongkos-ongkos yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan maupun besarnya keuntungan yang dapat diperoleh bisa dipengaruhi oleh perubahan peraturan pemerintah yang berlaku di daerah itu. Keputusan-keputusan mendasar seperti jenis usaha yang akan dijalankan, produk ataupun jasa yang akan dipilih sebagai keluaran perusahaan, lokasi kegiatan, cara memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan, harga yang hendak ditawarkan, dan berbagai keputusan mendasar lainnya akan terpengaruh oleh aturan-aturan yang berlaku. Berbagai contoh di Amerika Kuratko, menunjukkan bahwa aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah sering kali mempengaruhi usaha berukuran kecil dari berbagai segi seperti Harga Usaha kecil sering kali terpaksa menaikkan harga jual produk atau jasa yang dihasilkannya untuk mengimbangi kenaikan ongkos yang terjadi karena berusaha memenuhi aturan-aturan pemerintah. Di Indonesia sering kali perusahaan terpaksa membaikkan harga untuk mengimbangi biaya-biaya tidak resmi yang harus dipenuhi oleh perusahaan di lapangan. Ketahanan menghadapi perubahan Dampak dari aturan yang baru ataupun peraturan yang berubah sering membawa konsekuensi sosial dengan proporsi yang lebih memberatkan bagi usaha berukuran kecil. Persaingan Usaha Aturan-aturan pemerintah yang baru ataupun yang mengalami perubahan sering lebih terasa dampaknya pada perusahaan-perusahaan berukuran kecil sehingga cenderung membuat usaha kecil menjadi lemah dalam persaingan, terutama menghadapi usaha berukuran besar. Pengelolaan Aturan pemerintah sering kali memaksa usaha berukuran kecil untuk mengorbankan waktu dengan proporsi yang lebih besar agar dapat memenuhi berbagai aturan tersebut. Mental Berbagai jenis kesulitan, kegagalan, penghamburan waktu, dan lain-lain sering kali membuat pengusaha kecil menjadi lebih mudah frustrasi. Karena berbagai kelemahan tersebut tidak mengherankan apabila banyak usaha berukuran kecil yang berusaha menghindar dan tidak mematuhi aturan pemerintah. Membaca Kondisi Lingkungan Usaha Ahli strategi yang terkenal, Michael E. Porter, berpendapat bahwa kegiatan membaca kondisi lingkungan pada dasarnya dilakukan agar mampu menjawab dua buah pertanyaan penting, yaitu Seperti apa karakteristik struktur industri dari jenis usaha yang kita jalankan? Bagaimana kemungkinan perubahan yang mungkin bisa terjadi dalam struktur industri tersebut? Apakah perubahan tersebut akan membawa peluang sehingga menjadi jenis industri ataupun usaha yang kita jalankan menjadi menarik?Bagaimana posisi sosial perusahaan yang kita jalankan dalam struktur industri tersebut? Pertanyaan ini muncul karena pada jenis industri yang menarik sekalipun, keberhasilan perusahaan hanya akan tercapai apabila perusahaan yang kita jalankan memiliki posisi sosial yang baik dalam struktur industri. Sebaliknya, sekalipun kita berada dalam sosial industri yang kurang menarik, perusahaan akan tetap mampu mencapai keberhasilan apabila menempati ceruk usaha yang tepat. Porter selanjutnya berpendapat bahwa perusahaan berukuran kecil tidak akan cukup memiliki kekuatan untuk mempengaruhi ataupun mengubah struktur industri sosial yang digelutinya, dan cenderung hanya memiliki kemampuan untuk memiliki posisi yang baik, yaitu apabila perusahaan kecil itu memiliki dan mampu memanfaatkan keunggulan kompetitif yang dimilikinya. Dalam usaha untuk memahami kondisi lingkungan, pemahaman terhadap corak struktur industri yang ditempatinya merupakan langkah penting berikutnya bagi sebuah perusahaan yang baru berdiri. Berikut ini dijelaskan elemen-elemen penting yang ikut bermain dalam suatu jenis struktur industri, dan perlu mendapat perhatian dari perusahaan-perusahaan yang berada dalam struktur industri tersebut. Selanjutnya, pada gambar berikutnya, ditunjukkan secara rinci dan menyeluruh rangkaian pertanyaan yang dapat digunakan untuk memahami karakteristik dari suatu jenis struktur industri KARAKTERISTIK INDUSTRI SECARA UMUM Walaupun ukurannya berlainan dan juga tingkat atau kecepatan perkembangannya berbeda-beda, industri baru yang sedang tumbuh biasanya secara umum memiliki karakteristik yang sama, yaitu sebagai berikut. Ketidakpastian Teknologi Technological Uncertainty Pada industri yang masih sedang tumbuh biasanya teknologi yang digunakan belum cukup ajeg. Karena relatif masih baru dan juga sedang tumbuh, belum sepenuhnya dipahami konfigurasi produk atau jasa yang paling baik, dan juga belum sepenuhnya dipahami jenis teknologi yang paling efisien untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut. Penggunaan masing-masing jenis teknologi dalam praktek juga belum dikuasai sepenuhnya. Karena itu, dalam pertumbuhan industri sering kali terjadi ketidakpastian teknologi. Ketidakpastian Strategi Strategic Uncertainty Karena teknologi produksi yang digunakan masih berubah-ubah, maka corak strategi yang digunakan juga masih dalam taraf mencoba-coba untuk menemukan strategi yang paling baik bagi perusahaan. Pada saat awal pertumbuhan, perusahaan-perusahaan pada suatu sosial industri yang sedang tumbuh akan menggunakan pendekatan atau strategi yang berbeda-beda dalam penetapan posisi produk atau jasa yang dihasilkan product positioning, dalam penetapan harga, dalam penetapan ragam produk atau jasa yang dihasilkan, dan juga dalam pemilihan jenis teknologi yang digunakan. Pembeli Pemula Pembeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh industri yang baru tumbuh adalah pembeli pemula. Mereka merupakan pembeli pertama kali. Karena itu, fungsi marketing bertugas untuk mengusahakan agar pembeli bersedia mengganti produk atau jasa dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan, atau mengusahakan agar pembeli bersedia mencoba produk ataupun jasa baru yang dihasilkan perusahaan. Horison Waktu yang Pendek Pada industri yang baru tumbuh muncul tekanan untuk menumbuhkan konsumen bagi produk atau jasa yang dihasilkan ataupun untuk mampu menghasilkan produk ataupun jasa yang sesuai dengan permintaan pasar, secara tergesa-gesa dan cenderung lupa untuk melakukan analisis terhadap kondisi masa depan. Pemikiran jangka panjang mengenai pertumbuhan perusahaan sering kali diabaikan. HAMBATAN MASUK Pada industri yang sedang ataupun baru tumbuh sering kali terdapat hambatan untuk masuk bagi pengusaha pendatang baru. Hambatan yang sering muncul pada umumnya berkaitan dengan keterbatasan pengusaha baru pada aspek-aspek berikut ini. Teknologi Penggunaan teknologi yang sesuai sering kali terasa mahal bagi pengusaha pendatang baru yang kondisi permodalannya masih terbatas. Jaringan distribusi Akses terhadap jaringan distribusi yang masih terbatas ataupun sama sekali belum terbentuk mengakibatkan munculnya kesulitan memasarkan hasil produksi bagi pengusaha pendatang baru. Bahan baku dan berbagai sumber lainnya Pengusaha pendatang baru juga hanya memiliki akses yang terbatas terhadap bahan baku dan sumber-sumber lainnya. Contohnya, sering kali dialami kesulitan untuk memperoleh tenaga kerja terampil. Pengalaman Keterbatasan pengalaman sering kali mengakibatkan pengusaha pendatang baru harus mengeluarkan ongkos-ongkos yang lebih besar sosial para pemain lama. Risiko Pengusaha pendatang baru sering kali menghadapi risiko yang lebih besar karena kurang menguasai dan memahami berbagai aspek yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha. Berbagai jenis hambatan masuk lainnya disajikan pada umumnya berbagai jenis hambatan untuk masuk ini akan menjadi lebih ringan ataupun hilang apabila perusahaan mulai berkembang dan mulai menimba pengalaman. PERSAINGAN Hal lain yang juga penting untuk mendapatkan perhatian adalah masalah persaingan. Analisis terhadap kondisi persaingan yang dihadapi perusahaan mencakup pengamatan terhadap jumlah pesaing dan juga kekuatan dari masing-masing pesaing tersebut. Dalam melakukan penelaahan terhadap persaingan penting untuk tetap menyadari keseluruhan elemen yang berpengaruh terhadap persaingan, menunjukkan berbagai analisis yang perlu dilakukan dalam membaca kondisi persaingan, yaitu dengan mempertimbangkan 1 sosial apa yang bisa mendorong terjadinya persaingan antar perusahaan, dan 2 tindakan apa saja yang bisa muncul dalam persaingan. Dengan mempelajari berbagai sosial ini diharapkan para pengusaha memiliki suatu kerangka yang jelas dalam melakukan analisis terhadap persainganF4F. Analisis yang lepat dan lengkap terhadap kondisi persaingan merupakan modal yang penting untuk mengantarkan sebuah usaha yang masih baru menuju keberhasilan. Tabel Berbagai Jenis Hambatan dalam Pengembangan Usaha Jenis HambatanPenjelasanKetidakmampuan memperoleh Bahan Baku dan berbagai jenis komponen lainnyaPerkembangan sebuah usaha baru menuntut ketersediaan pemasok baru. Tak pelak pemasok lama perlu meningkatkan volume outputnya, atau perlu memodifikasi bahan baku sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan pendatang baru. Jika hal itu diabaikan maka akan muncul peluang terjadinya kelangkaan bahan baku/komponen bahan baku naik secara cepatPermintaan yang meningkat karena munculnya perusahaan baru sementara supply tidak mencukupi, akan mengakibatkan harga bahan baku mengalami kenaikan pada awal munculnya perusahaan baru. Kenaikan harga terjadi mengikuti socia supply dan demand atau karena pemasok paham bahwa bahan baku sangat dibutuhkan oleh perusahaan belum tersediaUsaha baru sering kali menghadapi kesulitan yang muncul karena infrastruktur belum tersedia, misalnya belum tersedia jalur distribusi, penyedia jasa-jasa perawatan, ketersediaan karyawan yang terampil, dan yang dihasilkan cepat ketinggalan jaman obsoletePertumbuhan usaha baru bisa terhambat apabila konsumen menganggap bahwa produk/jasa yang dihasilkan akan segera ketinggalan jaman obsolete jika muncul teknologi yang lebih baru. Konsumen akan menunggu munculnya teknologi yang lebih baru dan terjadinya penurunan produk/jasa tidak konsistenKarena belum memiliki standar maupun teknologi yang ajeg, mutu produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan baru sering tidak konsisten. Walaupun mutu yang buruk hanya terjadi pada sebagian kecil perusahaan, tetapi hal ini bisa mengurangi kredibilitas maupun image usaha perusahaan belum cukup baikKonsumen sering kecewa terhadap usaha baru karena belum mampu menghasilkan produk/jasa dengan mutu yang konsisten, sehingga kredibilitas usaha baru sering dianggap buruk oleh lembaga-lembaga keuangan. Karena itu, usaha baru sering mengalami hambatan dalam mendapatkan pinjaman ataupun pinjaman dengan bunga lunak. MEMILIH TAHAPAN Selain berbagai proses analisis yang telah dijelaskan sebelumnya, beberapa langkah berikut ini dianggap penting untuk dijalankan agar diperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai jenis industri yang dijalankan. Definisikan Secara Jelas Bidang Usaha yang akan Dijalankan oleh Usaha Baru Penting untuk ditetapkan dengan sejelas-jelasnya bidang usaha yang dijalankan atau yang akan dijalankan oleh sebuah usaha yang masih baru sehingga perhatian pengusaha bisa terfokus pada bidang usaha yang sedang dijalankan dan peluang untuk bisa tinggal-landas menjadi lebih besar. Mempelajari Persaingan yang Harus Dihadapi Memahami jumlah pesaing yang harus dihadapi dalam usaha baru yang dijalankan, ukuran atau kekuatannya, kebiasaannya, struktur ongkosnya akan membantu munculnya pemahaman mengenai corak persaingan yang akan dihadapi. Perlu juga diamati perubahan tingkat persaingan dan juga perubahan karakteristik para pesaing. Sebagai contoh, perlu dipelajari, apa yang akan terjadi jika a peningkatan permintaan terjadi secara cepat, b pesaing utama memiliki ukuran seimbang dengan perusahaan yang kita jalankan, c sejumlah pesaing berhasil tumbuh menjadi perusahaan yang lebih besar dari usaha yang kita jalankan, atau d diferensiasi produk/jasa ternyata berkembang dengan lambat. Mempelajari Kekuatan dan Sifat Pemasok Perlu dipahami corak ketergantungan usaha baru terhadap pemasok. Seperti apa sikap atau pelayanan pemasok terhadap usaha baru sosial terhadap usaha yang sudah lama? Apakah pemasok bersedia melayani usaha baru dengan cara yang berbeda dan tidak memberatkan? Atau usaha baru harus rela menerima pelayanan yang sifatnya terbatas. Mempelajari Nilai-tambah Usaha Baru Nilai tambah secara mendasar bisa diartikan sebagai selisih antara nilai penjualan dengan harga bahan baku, dan menunjukkan besarnya nilai yang ditambahkan oleh perusahaan terhadap produk atau jasa yang dihasilkan. Penelaahan terhadap nilai tambah akan menentukan apakah akan terjadi integrasi usaha ke arah hulu ataupun ke arah hilir. Integrasi usaha ke arah hulu akan terjadi apabila pembeli ternyata berusaha memiliki usaha penyedia produk ataupun jasa. Integrasi ke arah hilir terjadi apabila penyedia produk atau jasa berusaha menjadi pembeli. Corak nilai tambah akan menentukan arah integrasi yang akan terjadi. Perkiraan ukuran permintaan/pasar Permintaan terhadap produk ataupun jasa cenderung bersifat dinamis sehingga sangat mungkin untuk berubah setiap waktu. Karena itu, penting untuk memahami sejarah perkembangan pasar untuk mengetahui potensi pertumbuhannya. Kelima butir ini tidaklah selalu saling berkaitan, tetapi dapat menjadi bahan untuk melakukan analisis awal mengenai kondisi lingkungan dari usaha yang kita jalankan. Analisis bersifat makro semacam ini diperlukan untuk memahami kerangka di mana suatu usaha akan dimulai, tumbuh, dan memiliki potensi untuk berkembang. Selanjutnya, perhatian dipusatkan pada analisis yang bersifat mikro, yaitu penelaahan terhadap lingkungan yang lebih sempit. RANGKUMAN MEMAHAMI LINGKUNGAN USAHA DALAM BISNIS Pemantauan terhadap kondisi lingkungan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memeriksa kondisi lingkungan luar maupun lingkungan internal suatu kegiatan usaha. Lingkungan luar terdiri dari berbagai sosial, baik yang bersifat peluang maupun yang dapat menjadi ancaman bagi kegiatan usaha yang terdapat di luar organisasi usaha tersebut, dan tidak dapat dikendalikan oleh si pengusaha. Lingkungan luar ini terdiri dari dua bagian, yaitu lingkungan tugas task environment dan lingkungan sosial societal environment. Lingkungan tugas mencakup elemen-elemen atau kelompok-kelompok yang secara langsung bisa mempengaruhi ataupun dipengaruhi kegiatan utama organisasi seperti pemegang saham, pemerintah, supplier, komunitas lokal, kelompok-kelompok kepentingan seperti LSM, pesaing, pelanggan, pemberi pinjaman, serikat pekerja dan asosiasi usaha. Lingkungan sosial mencakup berbagai kekuatan yang bersifat umum dan tidak secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan jangka pendek perusahaan. Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel yang bisa berupa kekuatan maupun kelemahan, dan terdapat di dalam perusahaan, yang biasanya relatif dapat dikendalikan perusahaan. SUMBER Lubis, Hari. 2020. Kewirausahaan. Tanggerang Selatan Penerbit Universitas Terbuka. Hal MEMAHAMI LINGKUNGAN USAHA DALAM BISNIS MEMAHAMI LINGKUNGAN USAHA DALAM BISNIS MEMAHAMI LINGKUNGAN USAHA DALAM BISNIS MEMAHAMI LINGKUNGAN USAHA DALAM BISNIS MEMAHAMI LINGKUNGAN USAHA DALAM BISNIS PENDEKATANDALAM MELIHAT BISNIS DAN LINGKUNGAN Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bi Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Analisis Lingkungan BisnisProgram Studi S-1 KewirausahaanFakultas KewirausahaanUniversitas GarutPertemuan ke - 1 Sumber Referensi2Pengantar Bisnis Introduction toBusiness Edisi 4 Buku 1 dan 2Karangan Jeff MaduraPenerbit Salemba Empat, JakartaTeknik Membedah Kasus Bisnisā€œAnalisis SWOTā€Karangan Freddy RangkutiPenerbit Gramedia PustakaUtama, Jakarta 10Your logoMenurut Hughes dan KapoorApa itu Bisnis ?Business is1. The organized effort of individuals2. To produce and sell for a profit3. The goods and service4. That satisfy society’s needs 10Your logoMenurut Brown and PretelloApa itu Bisnis ?Business is1. An institution which2. Produces goods and service3. Demanded by people Bisnis itu adalah?Aktivitas mencarilabaMenyediakanbarang dan jasatanggung jawab socialMemenuhi standar kualitas hidup BAGAIMANADENGANORGANISASINIRLABA? āž¢Organisasi nirlaba Nonprofit organizations = bisnis??–Adalah organisasi yang melayani tujuan tertentu dan tidak dimaksudkan untuk mencari labaEx RS, sekolah, PMI, organisasi sosial, organisasi keagamaan dllāž¢Meskipun tidak sepenuhnya fokus mencari laba, organisasi nirlaba tetap dikelola sebagaimanabisnis dikelolaāž¢Organisasi nirlaba tidak dikenakan pajak selama masuk kualifikasi dengan memenuhipersyaratan tertentu yang ditetapkan pemerintahāž¢Ketika pendapatan melampaui bebannya diperiode tertentu, laba akan diinvestasikan kembali di organisasi tersebutāž¢UU No. 28 Tahun 2004 Yayasan Maksud danTujuan BisnisYour logoPemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumenKeuntungan usahaPertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutanMengatasi berbagai risikoTanggung jawab sosial 6KonsumenPihak-Pihak dalam Pengelolaan BisnisPemilik modalPihak –pihak yang menyediakan dana sehinggakegiatan operasional danaktivitas organisasi dapatberjalan dengan –orang yang memilikitanggung jawab untukmenjalankan dan mengelolaorganisasi bisnis sehingga akanmencapai tujuan yang direncanakan oleh kerjaMerupakan pengelola proses produksi perusahaan untukmemenuhi kebutuhan dankeinginan konsumen akanproduk yang merupakan pengguna produkyang dihasilkan oleh organisasi bisnis. Konsumen merupakan kelompok potensialyang akan menggunakan produk atauunjasa yang ditawarkan oleh organisasibisnis. 4Your logo1DomestikOrganisasi bisnis terbatas pada lingkungan local dan belum memasarkan ke luar negri sehingga masih terbatas dalam Partisipasi Bisnis1InternasionalSeiring perkembangan usaha dan mulai jenuhnya pasar domestik sebagai akibat ketatnya persaingan, organisasi bisnis dapatmemperluas pangsa pasar ke negara lain yaitu memasuki pasar internasional yang membangun pabrik diluar negri akan memasuki fase perusahaan multinasional jika diamemiliki sejumlah pabrik di berbaga negara yang berbeda. Tujuannya untuk memaksimalkan perpaduan biaya produksi yang murah dengan biaya distribusi yang dengan banyaknya perusahaan global, maka beberapa perusahaan mulai memilih suatu lokasi pabrik diberbagainegara dan melakukan sinergi antar pabrik untuk memproduksi produk secara efektif, efisien dan fleksibel. zSISTEM EKONOMIā–ŖSistem ekonomi merupakan sistem negara untukmengalokasikan sumber daya ke berbagai warganegaranya, baik individu maupun organisasi. Selainā–ŖSistem ekonomi suatu negara mencerminkan tingkatkepemilikan dan campur tangan pemerintahnyaā–ŖBeberapa sistem perekonomianā–ŖKapitalismeā–ŖKomunismeā–ŖSosialismeā–ŖFasismeā–ŖDemokrasi ekonomi SISTEM EKONOMI1. Sistem Kapitalismeseseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secarabebas dalam pasar dan bebas dalam memilih, membuat barang / jasa. Pengusahaberusaha memenuhi dan memuaskan pelanggan melalui produk untukmendapatkan Sistem Komunismepemerintah menentukan semua gerak perekonomian. Jenis usaha dan jumlahproduksi ditentukan oleh pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan dankeinginan pelanggan sehingga kepuasan terabaikan3. Sistem SosialismeSeseorang relatif bebas untuk memiliki usaha, tetapi pemerintah turut campurtangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu dengan pengenaan pajak SISTEM EKONOMI4. Sistem FasismePemerintah memiliki semua industri. Orang bebas memilih tempatjenis usaha atas persetujuan pemerintah5. Demokrasi EkonomiSistem ekonomi yang dianut indonesiaPerekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar ataskekeluargaanCabang-cabang produksi yang penting bagi negara danmenguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negaraBumi ,air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnyadikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarkemakmuran rakyat SISTEM EKONOMISistem perekonomian didunia pada dasarnya ada 3 tipe skinner, 1992, yaitu1. Pemerintah memproduksi hampir semua macam barang danjasa A Planned Economy2. Perusahaan swasta memproduksi hampir semua barang danjasa kapitalis murni3. Perusahaan swasta dan negara bersama-sama menghasilkanbarang dan jasa A Mix Economy KONSEPLINGKUNGAN BISNISAdalah sekumpulan faktor-faktor tertentu yangakan mempengaruhi arah kebijakan darisuatu perusahaan dalam mengelola aktifitasbisnisnya. zFaktor-Faktor tersebut meliputi 1. lingkungan eksternal yang dibagi dalamlingkungan jauh makro yaitu Politik, Ekonomi, Sosbud dan teknologi, danlingkungan industri, serta2. lingkungan internal yaitu meliputi aspekaspek dan kebijakan internal didalamlingkungan perusahaan. Lingkungan Eksternal•Lingkungan jauh makro terdiri dari faktor faktor yang padadasarnya berada jauh diluar kendali perusahaan bersifat uncontrolable. •Faktor makro yang biasanya menjadi titik perhatian perusahaan antara lain faktor Politik, Hukum, Ekonomi kebijakan fiskal & moneter, Sosial Budaya dan Teknologi.•Lingkungan makro ini selain memberikan kesempatan dan peluang bagi perusahaan untuk maju dan mengembangkan bisnisnya, sekaligus juga dapat menjadi hambatan dan ancaman yang dapatmempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Lingkungan InternalLingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu •Tenaga kerja Man•Modal Money•Material/bahan baku Material•Peralatan/perlengkapan produksi Machine•Metode Methods APA YANG D I M A KSUDDENGA N A N A LIS I SL I NG K U NG A N B I SN I S ? A N A L I S I S L I N G K U N G A NA D A L A H P E N E L U R U S A NK E K U A T A N , K E L E M A H A N , P E L U A N G D A NA N C A M A N P E R U S A H A A NS A M P A I K E P A D A P A N G K A L N Y A MEN G A PA L I N GKUN G A N BISN I S P ERL U DIANALISIS ? U N T U K M E N G E T A H U IK E K U AT A N DAN K E L E M A H A NP E R U S A H A A N S E R TA P E L U A N GDAN A N C A M A N P A D AP E R U S A H A A N , S E H I N G G AP E R E N C A N A S T R AT E G I D A P A TM E N E N T U K A N S T R A T E G I A P AY A N G A K A N D I G U N A K A NP E R U S A H A A N ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Objekformal atau pendekatan ini mengkaji fenomena geosfer dengan melihat pada ruang atau tempatnya. Pendekatan keruangan mempelajari masalah yang penyebabnya muncul dari tempat itu sendiri (dari alam). Berbicara tentang ekosistem berarti berbicara tentang lingkungan. Pendekatan atau analisis geografi yang paling tepat adalah: (B) ekologi. 3.
5. PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS DAN LINGKUNGANKesempatan bisnis atau bisnis selalu dipengaruhi oleh yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkunganmaka akan tersingkir dari dunia yang dilakukan dalam melihat bisnis dan lingkungan adalahdengan cara melihat tempat kedudukan dan perusahaan, mengerti jenisjenislingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap awalnya pendekatan ini dilakukan dengan berorientasi padaprodusen yang bererti semua produk apa saja akan terjual. Tetapi seiringberjalannya waktu dan bertambah ketatnya persaingan antar pengusahamaka orientasinya berubah menjadi kepada HABISPage 1 and 2 PENGETAHUAN BISNISOleh Anwar, 3 and 4 2. TEMPAT KEDUDUKAN DAN LETAK PERUSPage 5 and 6 3. PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL‣Page 7 and 8 2. Kesejahteraan AnggotaLembaga denPage 9 and 10 D. Fungsi-fungsi Perusahaan1. FungsPage 11 4. LINGKUNGAN PERUSAHAANSecara umum
Sebagaiinformasi, masyarakat bisa melihat apa saja platform yang terdaftar dan diblokir oleh Kemenkominfo melalui laman PSE. Cara Lihat Aplikasi yang Sudah Terdaftar PSE dan Diblokir Kemenkominfo: Buka laman PSE Kominfo Pada laam tersebut ada dua pilihan yaitu daftar PSE Domestik dan daftar PSE Asing. Bisnis tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Aktivitas bisnis pada umumnya punya tujuan menghasilkan laba. Bisnis sangat erat kaitannya dengan perusahaan. Meskipun demikian, untuk memahami seluk beluk bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu ekonomi perusahaan serta konsep-konsep pokoknya, agar bisnis dapat dikelola sesuai sarana. Pengolahan lingkungan terkait erat dengan bisnis maupun perdagangan global. Sertifikat sistem manajemen lingkungan ISO 14001 merupakan salah satu aspek lingkungan dengan bisnis dan perdagangan global. Keterkaitan pengelolaan lingkungan industri dengan bisnis semakin kuat. Banyak industri yang melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik karena dorongan bisnis, dalam hal ini merupakan sesuatu yang positif bagi lingkungan. Pemakaian bahan berbahaya dan beracun baik pada proses maupun produk semakin mendapat tekanan dari konsumen. Ada beberapa kasus pembeli membatalkan permintaan akan produk industri hanya karena perusahaan tiidak melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik. Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau ā€œProducer Oriented Aproachā€. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai ā€œseller’s marketā€, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual. Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut ā€œbuyer’s marketā€ atau ā€œpasar pembeliā€ yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan ā€œpembeli adalah rajaā€. Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut ā€œConsumer Oriented Approachā€ atau ā€œpendekatan yang berorientasi konsumenā€. Referensi Bangundan latih model ML menggunakan arsitektur jala data di AWS: Bagian 1 82567062173.fb-comments,.fb-comments span,.fb-comments span iframe[style]{min-width:100%!important;width:100% !important} Organisasi di berbagai industri menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) untuk memecahkan tantangan bisnis khusus untuk industri mereka. Pengertian Lingkungan Bisnis dan Manfaatnya Bisnis adalah suatu organisasi yang dijalankan untuk memperoleh suatu keuntungan yang diinginkan. Dalam bisnis yang dijalankan, terdapat pula lingkungan yang memenuhi proses bisnis tersebut. Lingkungan dan bisnis saling memenuhi satu sama lain dan saling berkaitan. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai lingkungan bisnis. Menurut Hooper, bisnis merupakan perkumpulan dari berbagai bidang, seperti penjualan dan industri, manufaktur, distribusi, perbankan, insuransi, transportasi, dan lainnya yang dapat memberikan jasa kepada relasi bisnis atau pengguna jasa. Untuk menjalankan suatu bisnis, dibutuhkan lingkungan yang bisa mendukung dan memberikan dampak yang baik bagi bisnis dan lingkungan itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, lingkungan adalah konfigurasi sumber daya yang tersedia serta semua yang memengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan. Sedangkan bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan dan atau menjalankan bidang usaha. Lingkungan bisnis dapat dimaknai sebagai seluruh komponen yang dapat memengaruhi maupun mendukung jalannya suatu bisnis yang dilakukan oleh seseorang. Faktor yang mempengaruhi Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis sangat memegang peran penting dalam keselarasan lingkungan dan bisnis itu sendiri. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan bisnis. Faktor tersebut dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dari lingkungan bisnis memegang pengaruh besar bagi berputarnya bisnis tersebut dan timbal balik yang dapat diberikan bisnis terhadap lingkungan. Sedangkan faktor eksternal mencakup seluruh lapisan yang berada di luar perusahaan. Biasanya faktor eksternal menanamkan pandangan yang baik maupun buruk bagi suatu bisnis yang ada. Faktor internal yang memengarui lingkungan bisnis meliputi citra bisnis atau perusahaan, sistem kepegawaian yang digunakan, hubungan dan relasi bisnis antar sesama karyawan, strategi pemasaran yang digunakan, serta kualitas dan tujuan dari bisnis yang dijalankan. Faktor eksternal yang memengaruhi lingkungan bisnis meliputi pelanggan dari bisnis itu sendiri, relasi yang diajak bekerja sama untuk mewujudkan tujuan yang sama, media yang digunakan untuk pemasaran bisnis, serta pesaing bisnis. Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis Sebelum menjalani bisnis, ada baiknya untuk mempelajari dan memahami lingkungan bisnis agar tercipta suatu keselarasan bagi lingkungan dan bisnis itu sendiri. Lingkungan bisnis dapat membantu berjalannya bisnis itu sendiri. Tidak hanya bisnis, lingkungan juga bisa mendapatkan vibes yang baik. Lingkungan bisnis yang digunakan dengan baik dan benar dapat menimbulkan dampak yang baik pula bagi seluruh lapisan bisnis dan masyarakat. Paham akan lingkungan bisnis, suatu perusahaan atau penggerak bisnis bisa memanfaatkan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Lingkungan bisnis yang dipelajari juga bisa dijadikan patokan akan life style atau tren masa kini yang sedang dijalankan dan diminati oleh publik. Lingkungan juga berperan penting dalam peluang bisnis yang akan dibangun dan dijalankan ke depannya. Dengan mempelajari dan memahami lingkungan bisnis tersebut, peluang bisnis dapat dikembangkan dan meingkatkan kinerja bisnis. Jenis Lingkungan Bisnis Secara garis besar, lingkungan di mana bisnis beroperasi terdiri dari dua kategori, yaitu Lingkungan internal, yang mencakup berbagai faktor di bawah kendali perusahaan. Lingkungan eksternal, yang mewakili berbagai faktor di luar kendali perusahaan. Lingkungan internal Lingkungan internal terdiri dari struktur organisasi, budaya perusahaan, dan sumber daya perusahaan. Mereka mengendalikan perusahaan. Maksud saya, perusahaan dapat mengubahnya untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan untuk mencapai tujuan. Lingkungan luar Beberapa ahli menawarkan klasifikasi yang berbeda untuk lingkungan eksternal. Dan, di sini, saya akan merujuk ke buku Thomas L. Wheelen ā€ Manajemen Strategis dan Kebijakan Bisnis.ā€ Ia membagi hirarki lingkungan eksternal menjadi tiga tingkatan, yaitu Lingkungan fisik alami natural physical environment terdiri dari sumber daya fisik, iklim, dan satwa liar. Mereka adalah lingkungan luar dan mempengaruhi dua lingkungan lainnya lingkungan sosial dan lingkungan tugas. Lingkungan sosial societal environment termasuk komponen analisis PESTEL tetapi tidak termasuk faktor lingkungan. Jadi itu terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Mengapa mengecualikan faktor lingkungan? Alasannya, setiap perubahan dalam lingkungan alam dapat memiliki implikasi untuk perubahan dalam kebijakan politik dan ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, tetapi tidak sebaliknya. Misalnya, tekanan pemanasan global memengaruhi cara pemerintah mengambil kebijakan ekonomi. Ini juga memengaruhi komunitas dalam beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut. Tetapi, baik pemerintah maupun masyarakat, mereka tidak dapat mempengaruhi suhu global. Maksudnya, kita tidak bisa menurunkan suhu global secara drastis. Kita hanya beradaptasi dengan melakukan kegiatan ramah lingkungan, mengurangi efek pada kenaikan suhu global. Untuk alasan ini, faktor lingkungan harus berada pada hierarki yang lebih tinggi yaitu, pada poin 1. Lingkungan tugas task environment mencakup interaksi antara perusahaan dan para pemangku kepentingannya. Mereka terdiri dari pemerintah, kelompok kepentingan khusus, pelanggan, pesaing, asosiasi perdagangan, serikat pekerja, kreditor, dan masyarakat. Berikutnya, saya menyajikan beberapa analisis yang berguna secara singkat untuk membantu Anda memahami lingkungan eksternal bisnis Analisis PESTEL merinci variabel-variabel kekuatan politik, ekonomi, sosial-budaya, teknologi, alam, dan hukum yang memengaruhi operasi bisnis. Signifikansi setiap variabel untuk perusahaan bervariasi, tergantung pada jenis industri. Suku bunga, misalnya, lebih memengaruhi bank komersial daripada produsen. Siklus industri memberi tahu Anda apa fase industri ini. Siklus terdiri dari fase pengenalan, pertumbuhan, matang, dan penurunan. Setiap tahap memiliki implikasi yang berbeda untuk pertumbuhan penjualan, pemasaran, dan strategi persaingan. Five Forces oleh Porter menjelaskan kepada Anda mengapa profitabilitas di industri tertentu lebih tinggi daripada di sektor lain. Porter kemudian merinci lima kekuatan yang mempengaruhi keuntungan 1 daya tawar pembeli, 2 daya tawar pemasok, 3 ancaman substitusi, 4 ancaman pendatang baru, dan 5 persaingan antara perusahaan dalam industri. Analisis pemangku kepentingan stakeholder analysis sangat penting untuk menjawab kepentingan siapa yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan atau menerapkan strategi. Anda harus secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang siapa pemangku kepentingan perusahaan , bagaimana mereka memengaruhi perusahaan, dan seberapa signifikan pengaruhnya terhadap perusahaan. Kelompok strategis strategic groups membantu Anda mengidentifikasi siapa yang merupakan pesaing paling langsung. Tidak hanya itu, melalui analisis ini, Anda juga akan tahu atas dasar apa mereka bersaing. Faktor-faktor kunci keberhasilan key success factors menentukan apa yang harus dilakukan perusahaan dan bagaimana melakukannya dengan baik. Memecahnya sangat penting untuk mencapai tujuan yang diuraikan dalam rencana strategis. Mengapa Anda harus memahami lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis memengaruhi keberhasilan dan profitabilitas perusahaan. Perubahan mereka memengaruhi keputusan strategis perusahaan. Beberapa mungkin memiliki dampak tidak langsung, sementara yang lain memiliki dampak langsung. Lingkungan bisnis mempengaruhi kinerja dan strategi perusahaan. Sebagai contoh Lingkungan alam seperti kebakaran hutan, perubahan iklim, dan bencana alam. Peristiwa politik, seperti perubahan kepemimpinan, korupsi, dan kerusuhan politik. Kondisi ekonomi, seperti resesi, suku bunga tinggi, devaluasi mata uang, dan hiperinflasi. Perubahan sosial budaya seperti perubahan selera dan preferensi konsumen, pergeseran komposisi demografis, dan urbanisasi. Perubahan regulasi, seperti regulasi persaingan, keamanan produk, dan perlindungan konsumen. Teknologi seperti internet dan e-commerce Kondisi internal , seperti pergantian karyawan dan produktivitas. Seberapa besar dampak setiap faktor terhadap perusahaan, itu tergantung pada industri di mana perusahaan beroperasi. Devaluasi akan memiliki eksposur yang lebih besar kepada eksportir daripada perusahaan asuransi properti. Demikian juga, pergeseran selera konsumen lebih berdampak pada produsen makanan daripada bank. Dalam kebanyakan kasus, perusahaan memiliki kendali atas lingkungan internal, tetapi tidak lingkungan eksternal. Perusahaan hanya beradaptasi dengan perubahan di lingkungan eksternal. Dan, dalam hal ini, ketidakpastian dan besarnya efek harus menjadi pertimbangan Anda. Semakin tinggi ketidakpastian dan pengaruhnya, semakin besar tantangan strategis bagi perusahaan. Lingkungan eksternal yang dinamis memaksa perusahaan untuk merespons dengan cepat dan tepat. Perencanaan skenario, intuisi, dan pendekatan pembelajaran sangat penting untuk merespons. Ini juga membutuhkan struktur organisasi yang fleksibel sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat. Buat Lingkungan Bisnis Selalu Positif dengan Jurnal Dengan menggunakan aplikasi keuangan online maka lebih menghemat waktu proses administrasi dan operasional, dengan harga yang efisien, efektif dan cepat. Karena itu, pebisnis bisa lebih fokus untuk mengembangkan lingkungan usaha yang lebih baik. Aplikasi bisnis bisa diakses secara fleksibel, untuk berbagai perangkat dan kapan saja, selama terhubung dengan internet. Free trial Jurnal selama 14 hari. .
  • a2ovpaz63o.pages.dev/838
  • a2ovpaz63o.pages.dev/895
  • a2ovpaz63o.pages.dev/993
  • a2ovpaz63o.pages.dev/671
  • a2ovpaz63o.pages.dev/909
  • a2ovpaz63o.pages.dev/708
  • a2ovpaz63o.pages.dev/773
  • a2ovpaz63o.pages.dev/425
  • a2ovpaz63o.pages.dev/421
  • a2ovpaz63o.pages.dev/511
  • a2ovpaz63o.pages.dev/715
  • a2ovpaz63o.pages.dev/665
  • a2ovpaz63o.pages.dev/608
  • a2ovpaz63o.pages.dev/431
  • a2ovpaz63o.pages.dev/79
  • pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan