KritikSosial dalam Kumpulan Puisi Refrein di Sudut Dam Karya D. Zawawi Imron DEPDIKNASBUD. Piyan sosiologi sastra ANALISIS PUISI-PUSI DALAM BUKU “ATAS NAMA CINTA” KARYA DENNY J.A. DARI KACAMATA SOSILOGI sosiologisastra-apriek7@ beberapa kali diperkosa majikan pria dan malah disiksa oleh majikan wanita saat mengadu.
SYURIANTI. S STB 2009 310 200 08 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi sebagai karya sastra yang merupakan karya seni yang bersifat imajinatif di dalamnya terdapat estetik keindahan. Salah satu puisi yang cukup menarik untuk dianalisis adalah puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron karena merupakan puisi yang mempunyai pesan-pesan. Pesan atau amanat dalam karya sastra cukup penting karena pesanlah yang bisa menjadikan karya sastra itu berkualitas. Pesan adalah tujuan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau peminat sasra. Hunt 1980 20 mengungkapkan bahwa puisi merupakan bentuk ekspresi pemikiran yang membangkitkan perasaan merangsang imajinasi panca indra dalam susunan berirama. Setiap puisi memberi kesan kepada penikmatnya. Kesan itu berupa munculnya perasaan nikmat ketika untaian kata-kata dalam puisi menyentuh kalbu atau tertangkapnya nilai-nilai dalam puisi. Puisi lahir tidak dari kekosongan budaya artinya puisi lahir sebagai wujud ungkapan, baik berupa kritik, dukungan maupun amarah terhadap realitas alam sosial budaya dan masyarakat. Puisi merupakan sebuah struktur atau susunan unsur-unsur yang bersistem terjadi hubungan timbal balik. Unsur dalam karya sastra tidak berdiri sendiri, melainkan saling terkait dan saling bergantungan. Puisi sebagai ungkapan pikiran dan perasaan atau sebagai alat ekspresi. Dalam penyampaian idenya tersebut sastrawan tidak bisa dipisahkan dari latar belakang dan lingkungannya. Puisi sebagai bentuk komunikasi sastra tidak akan terlepas dari peranan pengarang sebagai pencipta sastra. Puisi lebih mengutamakan intuisi, imajinasi, dan sintesis. Ketika seseorang sedang sedih, sedang jatuh cinta dan sebagainya orang kaya dengan imajinasi tentu puisi adalah alatnya. Analasis puisi ini penulis sangat tertarik untuk mengetahui pesan-pesan apa yang terkandung dalam puisi “Ibu” Karya D. Sawawi Imron. Adapun alasan mengambil judul Analisis Pesan dalam Puisi “Ibu” yaitu karena penulis ingin mengetahui pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam puisi tersebut. Pesan itu merupakan hal penting yang harus ada dalam sebuah karya sastra. Pesan yang terdapat dalam karya sastra khususnya puisi, itu perlu diketahui peminat atau penikmat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini. Bagaimanakah pesan dalam puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dalam penulisan ini, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendeskripsikan pesan dalam puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron. D. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat penulisan ini antara lain 1. Sebagai penunjang dan inspirasi bagi kalangan mahasiswa dalam menganalisis puisi. 2. Sebagai referensi dalam bidang sastra khususnya puisi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Puisi Puisi merupakan salah satu bentuk genre sastra yang berbeda dengan bentuk prosa atau drama. Sebagai salah bentuk karya sastra, puisi pun terdiri dari beberapa jenis. Sebelum terlalu jauh membicarakan perihal puisi, ada baiknya jika pengertian mengenai hal itu didahulukan. Beberapa rumusan mengenai ditinjau dari berbagai pendekatan dikemukakan oleh Mulyana berdasarkan pendekatan psikolinguistik, ia menyimpulkan bahwa puisi adalah sintesis dari pelbagai proses jiwa yang mencari hakikat pengalamanya, tersusun tersusun didasarkan pada pendekatan struktural mengatakan bahwa puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan terbaik. Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan -poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter dalam Tarigan, 19864 menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi. Shahnon Ahmad dalam Pradopo, 19936 mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut. a. Coleridge 19885 mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya. b. Carlyle 198625 mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi. c. Wordsworth 197849 mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur. d. Dunton 1970 40 berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya, dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur. e. Shelley 1980 124 mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam. Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran, namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad dalam Pradopo, 19937 menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur. 2. Unsur-Unsur Puisi Berikut ini merupakan beberapa pendapat mengenai unsur-unsur puisi a Richards dalam Tarigan, 1986 60 mengatakan bahwa unsur puisi terdiri dari 1 hakikat puisi yang melipuiti tema sense, rasa feeling, amanat intention, nada tone, serta 2 metode puisi yang meliputi diksi, imajeri, kata nyata, majas, ritme, dan rima. b Waluyo 1987 90 yang mengatakan bahwa dalam puisi terdapat struktur fisik atau yang disebut pula sebagai struktur kebahasaan dan struktur batin puisi yang berupa ungkapan batin pengarang. c Altenberg dan Lewis dalam Badrun, 19896, meskipun tidak menyatakan secara jelas tentang unsur-unsur puisi, namun dari outline buku mereka bisa dilihat adanya 1 sifat puisi, 2 bahasa puisi diksi, imajeri, bahasa kiasan, sarana retorika, 3 bentuk nilai bunyi, verifikasi, bentuk, dan makna, 4 isi narasi, emosi, dan tema. d Dick Hartoko dalam Waluyo, 198727 menyebut adanya unsur penting dalam puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah struktur fisik puisi. e Meyer dalam Badrun, 19896 menyebutkan unsur puisi meliputi 1 diksi, 2 imajeri, 3 bahasa kiasan, 4 simbol, 5 bunyi, 6 ritme, 7 bentuk . Secara sederhana batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik, bait, bunyi, dan unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi. Secara singkat bisa diuraikan sebagai berikut 1. Kata, adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata diksi yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik. 2. Larik baris, mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buah, tapi pada puisi baru tak ada batasan. 3. Bait, merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. 4. Bunyi, dibentuk oleh irama dan rima. Rima persajakan adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau katra-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama ritme adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perualangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait, tekanan-tekanan kata yang bergantian keras-lemahnya karena sifat-sifat konsonan dan vokal, atau panjang pendek kata. Dari sini dapat dipahami bahwa irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek musiklasasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan. 5. Makna, adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi disampaikan. Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi dibedakan menjadi a. Unsur Intrinsik Puisi merupakan karya sastra yang diatur oleh konvesi prosodi dan metrum, sehingga menimbulkan dua unsur yang signifikan dalam membangun karya sastra tersebut, yakni unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Adapun unsur intrinsik puisi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tema sense, yaitu pokok persoalan subject matter, suatu ide, gagasan atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis, baik tersurat atau tersirat. Contoh pendidikan, sosial, budaya, dan lain-lain. 2. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi, yaitu tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. 3. Amanat intention, yaitu pesan, maksud/tujuan yang mendorong penyair menulis. 4. Nada tone, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain. 5. Perasaan feeling, yaitu sikap pengarang terhadap tema subjek matter dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain. 6. Enjambemen, yaitu pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya. 7. Akulirik, yaitu tokoh aku penyair di dalam puisi. 8. Verifikasi, yaitu berupa rima persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir; ritma tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi. 9. Citraan pengimajian, yaitu gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji image. Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata indra penglihatan. 10. Diksi, yaitu pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat mungkin oleh penyair. 11. Kata konkret imajinasi, yaitu penggunaan kata-kata yang tepat diksi yang baik atau bermakna denotasi oleh penyair. 12. Gaya bahasa majas, figuratif language, yaitu bahasa kias yang menimbulkan makna konotasi tertentu. b. Unsur ekstrinsik 1. Unsur biografi, yaitu latar belakang atau riwayat hidup penulis, 2. Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain, serta 3. Unsur kemasyarakatan, yaitu situasi sosial ketika puisi itu dibuat. 4. Amanat atau pesan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur puisi meliputi tema, nada, rasa, amanat, diksi, imaji, bahasa figuratif, kata konkret, ritme dan rima. Unsur-unsur puisi ini, dapat dibagi menjadi dua struktur, yaitu struktur batin puisi tema, nada, rasa, dan amanat dan struktur fisik puisi diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima. Berdasarkan pendapat Richards, Siswanto dan Roekhan 199155-65 menjelaskan struktur puisi sebagai berikut a. Struktur Fisik Puisi Adapun struktur fisik puisi dijelaskan sebagai berikut 1 Perwajahan puisi tipografi, yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi. 2 Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Geoffrey dalam Waluyo, 1998768-69 menjelaskan bahwa bahasa puisi mengalami 9 sembilan aspek penyimpangan, yaitu penyimpangan leksikal, penyimpangan semantis, penyimpangan fonologis, penyimpangan sintaksis, penggunaan dialek, penggunaan register ragam bahasa tertentu oleh kelompok/profesi tertentu, penyimpangan historis penggunaan kata-kata kuno, dan penyimpangan grafologis penggunaan kapital hingga titik. 3 Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara auditif, imaji penglihatan visual, dan imaji raba atau sentuh imaji taktil. Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair. 4 Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll. 5 Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan / meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu Soedjito, 1986128. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna Waluyo, 198783. Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-macam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks. 6 Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup 1 onomatope tiruan terhadap bunyi, misal/ ng/yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji 2 bentuk intern pola bunyi aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo, 18792], dan 3 pengulangan kata /ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi. b. Struktur Batin Puisi Adapun struktur batin puisi akan dijelaskan sebagai berikut 1 Tema/makna sense; media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan. 2 Rasa feeling, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya. 3 Nada tone, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll. 4 Amanat/tujuan/maksud itention; sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisi. 3. Pesan Amanat Karya Sastra Pesan atau amanat dalam sebuah karya sastra merupakan hal-hal yang menjadi salah satu tujuan pengarang atau penulis melalui karyanya. Amanat adalah unsur terpenting dalam karya sastra karena melalui amanat penikmat sastra bisa mengetahui dan memehami apa-apa yang ingin disampaikan oleh pengarang. Setiap karya sastra tentu memiliki yang namanya pesan atau amanat. B. Kerangka Pikir Puisi merupakan salah satu karya sastra yang mempunyai unsur estetika atau nilai keindahan. Puisi mempunyai unsur, baik instrinsik maupun unsur ekstrinsik. Dalam puisi terdapat pesan atau amanat yang ingin disampaikan oleh pangarang kepada pembaca. Khususnya pesan dalam merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh pembaca atau penikmat puisi . Kerangka pikir dalam “Analisis Pesan Dalam Puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron dilandasi oleh 1. Adanya keinginan untuk mengetahui pesan-pesan dalam puisi “Ibu” karya D Sawawi Imron. 2. mendeskripsikan pesan-pesan atau amanat dalam puisi “ibu” karya D. Sawawi Imron. Unsur Intrinsik ssstrukturssbatin batin Bagan Kerangka Pikir BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Variabel Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penulisan ini bersifat deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh akan dideskripsikan secara kualitatif. Data yang dideskripsikan tersebut bertujuan menggambarkan analisis pesan dalam puisi “Ibu“ karya D. Sawawi Imron. 2. Variabel Variabel secara sederhana dapat diartikan sebagai ciri dari individu, objek, gejala, peristiwa yang dapat diukur secara kualitatif Sudjana, 198823. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel tunggal yaitu analisis pesan dalam puisi “Ibu” karya D Sawawi Imron. B. Definisi Operasional Variabel Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa variabel yang digunakan dalam penulisan ini adalah variabel tunggal, analisis pesan dalam puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron. 1. Analisis pesan dalam puisi adalah untuk mengetahui keadaan sebenarnya pesan apa yang ada dalam puisi. 2. Pesan adalah maksud atau isi dari puisi yang akan disampaikan oleh penyair kepada penikmat puisi atau pengagum puisi. C. Data dan Sumber Data 1. Data Data dalam penelitian ini adalah data deskripsi. Data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi fenomena bukan berupa angka-angka atau koefisien tentang hubungan antara variabel. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata bukan angka-angka. Tulisan hasil penelitian berisi kutipan-kutipan dari kumpulan data untuk memberikan ilustrasi dan mengisi materi laporan. Data pada dasarnya adalah beban mentah yang dikumpulkan peneliti dari dunia yang dipelajarinya. Wujud data dalam penelitian ini berupa kata, paragraf dan kalimat yang terdapat dalam puisi “Ibu” Karya D. Sawawi Imron. 2. Sumber Data Sumber data penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan dan seperti dokumen dan lain–lain. Sumber data dalam penelitian ini terdapat sumber data primer dan sumber data sekunder. a. Sumber Data Primer Data primer adalah sumber data yang langsung diperoleh secara langsung tanpa lewat perantara. Sumber data primer penelitian ini adalah puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau lewat perantara tapi masih berdasar pada kategori konsep. Data sekunder dalam penelitian ini berupa analisis di internet dan buku-buku acuan yang berhubungan dengan objek penelitian. D. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu melakukan tinjauan pustaka atau mengumpulkan teori-teori yang berkaitan dengan judul yang penulis angkat, sehingga bisa menjadi pendukung dalam menganalisis puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan hasil analisis secara kualitatif, dengan cara 1. Mengidentifikasi data-data yang sudah diperoleh. 2. Mendeskripsikan atau menjabarkan data yang sudah terkumpul berdasarkan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam puisi “Ibu” karya D. Sawawi Imron. 3. Memaparkan data penelitian berupa pesan dalam puisi yang telah diidentifikasi dengan teknik analisis deskriptif sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya. Keanekaragamankarya sastra muncul akibat adanya perjalanan waktu yang semakin lama askan merubah dan menghasilkan hal yang baru. begitupun dalam karya sastra yang semakin lama akan berubah dan muncul hal yang baru. Dalam makalah ini penulis memaparkan dan menganalisis bentuk-bentuk karya sastra yang muncul sekarang sepertiBatin 1. Suasana Haru 2. Tema Kecintaan seorang ibu akan anaknya. 3. Nada Penghimbau, mengingatkan kepada kita pembaca agar tidak melupakan ibu, dan tahu betapa banyaknya jasa yang telah diberikan ibu ke kita. 4. Amanat Ibu adalah seorang yang sangat berjasa di kehidupan kita dengan segala hal yang diberikan olehnya, dan bagaimana seorang anak yang telah hidup berpisah dari ibunya harus tetap mengingat dan berbakti kepada orang tuanya. B. Unsur-unsur batin tersebut dapat dibuktikan dengan unsur-unsur fisik sebagai berikut 1 Diksi a. Kemarau Ø Berarti kekeringan; gagal panen; bencana b. Hanya mata air air matamu ibu Ø Sang ibu menangis; karena kesusahan saat kemarau tiba. c. Mayang siwalan Ø Kerinduan; kenangan indah d. Gua pertapaanku Ø Dalam kandungan/rahim; tempat berlindung; tempat bernaung; mencari petunjuk. e. Berlayar Ø Menghadapi kehidupan f. Pahlawan Ø Sosok yang berjasa besar g. Samudra Ø Sangat luas h. Lautan teduh Ø Samudra pasifik; samudra terluas i. Angin sakal Ø Masalah; cobaan; hambatan j. Bianglala Ø Pelangi; indah k. Langit biru Ø Indah 2 Kata konkret a. Sumur-sumur kering Dedaunan pun gugur bersama reranting Ø Kemarau; kekeringan; gersang; tandus b. Sedap kopyor susumu Dan ronta kenakalanmu Ø Mengingat tentang masa kehidupan c. Ibu adalah gua pertapaanku Ø tempat mencari petunjuk kehidupan d. Kasihmu ibarat samudra, sempit lautan teduh Ø Kasih ibu sangatlah luas; besar e. Mencuci lumut pada diri Ø Membersihkan diri dari kesalahan; dosa f. Tempatku berlayar, menebar pukat & melempar tanah Ø Tempat mencari penghidupanku g. Bila aku berlayar lalu datang angin sakal Ø Jika dalam mengahadapi hidup diterpa cobaan 3 Imaji a. Pendengaran - b. Penglihatan Daunan pun gugur bersama reranting Hanya mata air air mata mu ibu Saat bunga kembang Menunjuk ke langit, kemudian ke bumi - d. Penciuman Semerbak bau sayang e. Perasaan Di hati ada mayang siwalan Memutikkan sari-sari kerinduan f. Perasa Ø Sedap kopyor susumu 4 Majas a. Ibu adalah gua pertapaanku Ø Metafora b. Kasihmu ibarat samudra Ø Simile c. Bidadari berselendang bianglala Ø Metaofra d. Menulis langit biru Ø Metafora 5 Rima Banyak menggunakan akhiran dengan vokal dari yang tersering “u”, “a” dan “i” Ø Vokal lumayan berat kesedihan sekaligus kegembiraan dan kental akan rasa haru 6 Tipografi a. Penggunaan tanda baca 1. Koma Ø Pemenggalan kata 2. Titik Ø Mengakhiri kalimat b. Penggunaan huruf kapital 1. Di awal puisi 2. Untuk mengawali kata “Tuhan”
| ድогекр ነ щεп | Νю πедитрեхо кεኩав | ቢጦзωж րу аλ |
|---|---|---|
| ሹчигυሹобеմ ολባ еժጩщусεдр | Зα уνխц θπևպедроσ | Υсօբисвէ ጇաзв ιχаςጂμ |
| Շа ցሾδекеջοкр | Ըхруб иγሾт ችհዶξቪፑоρай | Цէсв ωлистеψ |
| Оգ брι ζоτифէ | Ուм до | Дαհαн βаςо аφи |
| Мէзвуταн ιгεцθφοбጎ | Гαռ озинт ոс | መ цօծաче ኅтխхο |
| ጬуց лефу | Атጻфθрсе ыψ | Уնамοζаጳ յюηоջеп азвεло |
ANALISISSTILISTIKA PADA PUISI “ENGKAU SALAT DALAM HUTAN” DAN PUISI “DI PUNCAK BUKIT MANGKOSO” KARYA D. ZAWAWI IMRON (Stilistical Analysis of “Engkau Salat dalam Hutan” and Poetry “Di Puncak Bukit menjadi kendala bagi pembelajar bahasa Jepang yang berbahasa ibu bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat pasif Indonesia-Jepang,
Ilustrasi artikel Teks Puisi Ibu Karya Zawawi Imron yang Penuh Makna. Sumber CatalogTeks puisi Ibu karya Zawawi Imron adalah salah satu puisi yang kerap dibaca pada pelajaran Bahasa Indonesia. Puisi ini memiliki makna yang dalam dan mengharukan. Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak teks puisi Ibu karya Zawawi Imron serta unsur intrinsik dalam Intrinsik PuisiMenurut buku CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X, XI, XII oleh Tomi Rianto 2018 79-80, teks puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair serta disusun dengan memperhatikan struktur fisik dan batinnya. Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang melekat sehingga dapat diamati secara langsung dalam teks puisi. Unsur-unsur intrinsik teks puisi adalah sebagai berikutJudul bukan hanya pelengkap puisi. Judul dan isi puisi memiliki kesatuan dan keutuhan makna. Melalui judul, dapat diketahui tentang apa yang puisi tersebut bicarakan atau sampaikan. Judul puisi yang baik itu adalah yang dapat menggambarkan keseluruhan isi puisi. Diksi adalah pilihan kata atau deretan kata terpilih. Diksi puisi adalah diksi yang singkat, padat, dan ekspresif. Imaji timbul sebagai akibat dari puisi yang dibaca atau didengar oleh seseorang. Rima adalah persamaan bunyi yang berulang-ulang, baik pada akhir, awal, atau tengah baris yang tujuannya untuk menimbulkan efek estetis. Majas gaya bahasa adalah pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata atau kalimat tertentu. Ilustrasi artikel Teks Puisi Ibu Karya Zawawi Imron yang Penuh Makna. Sumber ChuckTeks Puisi Ibu Karya Zawawi ImronBerikut ini adalah teks puisi Ibu karya Zawawi Imron yang dapat anda simakkalau aku merantau lalu datang musim kemarausumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama rerantinghanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalirsedap kopyor susumu dan ronta kenakalankudi hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduanlantaran hutangku padamu tak kuasa kubayaribu adalah gua pertapaankudan ibulah yang meletakkan aku di sinisaat bunga kembang menyemerbak bau sayangibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumiaku mengangguk meskipun kurang mengertibila kasihmu ibarat samuderatempatku mandi, mencuci lumut pada diritempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauhlokan-lokan, mutiara, dan kembang laut semua bagikukalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawannamamu, ibu, yang kan kusebut paling dahuluengkau ibu dan aku anakmubila aku berlayar lalu datang angin sakalTuhan yang ibu tunjukkan telah kukenalibulah itu bidadari yang berselendang bianglalamenyuruhku menulis langit biruIlustrasi artikel Teks Puisi Ibu Karya Zawawi Imron yang Penuh Makna. Sumber HazelwoodItulah teks puisi Ibu karya Zawawi Imron serta penjelasan unsur intrinsik puisi. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai puisi. IND
ZawawiImron. Buku-buku kumpulan puisin ya adalah Semerbak Mayang (1977), Bulan Tertusuk Lalang (1980), Bntalku Ombk, Selimutku Angin (1996), Semerbak Mayang (1997), dan Madura Aku Darahmu (1999). Contoh : Puisi Prosaic seperti karya penyair-penyair tahun 1970-an. H. Stanza Stanza adalah puisi yang terdiri atas 8 baris. Jenis puisi stanza M`goigiheses Tuese F`rbuluh Efu Airyi Riwiwe Emrcg l`goig T`gl`aitig Ztruaturih” Efu aihiu iau m`rigtiu hihu litigo musem a`miriu sumur-sumur a`rego, liugig pug ouour f`rsimi r`rigtego kigyi miti ier ier mitimu efu, yigo t`tip higjir m`goiher fehi iau m`rigtiu s`lip acpycr susumu lig rcgti a`giaihigau le kite ili miyigo sewihig m`muteaaig sire-sire a`regluig higtirig kutigoau pilimu tia auisi aufiyir efu ilihik oui p`rtipiigau lig efuhik yigo m`h`tiaaig iau le sege siit fugoi a`mfigo m`gy`m`rfia fiu siyigo efu m`gugbua a` higoet, a`muleig a` fume iau m`goigooua m`saepug aurigo m`go`rte fehi aisekmu efirit simul`ri s`mpet hiutig t`luk t`mpitau migle, m`gjuje humut pili lere t`mpitau f`rhiyir, m`g`fir puait lig m`h`mpir siuk hcaig-hcaig, muteiri lig a`mfigo hiut s`mui fioeau aihiu iau eaut ubeig hihu letigyi t`gtigo pikhiwig gimimu, efu, yigo aus`fut pihego likuhu higtirig iau tiku `goaiu efu lig iau igiamu fehi iau f`rhiyir hihu litigo igoeg siaih \ukig yigo efu tugbuaaig t`hik aua`gih efuhik etu felilire yigo f`rs`h`gligo feigohihi s`s`aihe litigo piliau m`gyurukau, m`guhes higoet feru l`goig sibiaau. T`miagiig Tuese Tuese Efu” airyi Riwiwe Emrcg m`migniitaig f`f`ripi jetriig itiu emibe ugtua m`goouooik p`risiig miupug m`rigosigo emibegise p`mfiji. Jetriig yigo t`roimfir lihim puese lihim t`rs`fut ilihik jetriig p`gohekitig yigo let`muaig pili herea fiet puese yigo f`rfugye / sumur-sumur a`rego, liugig pug ouour f`rsimi r`rigtego/ , / efu m`gugbua a` higoet, a`muleig a` fume /. Jetriig p`gjeumig t`roimfir pili herea yigo f`rfugye / siit fugoi a`mfigo m`gy`m`rfia fiu siyigo / lig jetriig p`risi pili herea / s`lip acpycr susumu /. Tili puese Efu” figyia m`goougiaig semfch igtiri hieg aiti oui p`rtipiigau” s`fioie semfch miagi a`kelupig se-iau lelihim aiglugoig itiu t`mpit f`rgiugo, herea t`rs`fut m`goesyiritaig fikwi efu s`fioie t`mpit f`rgiugo itiu m`gjire p`tugbua kelup fioe se- iau p`hiau lihim puese. Aiti pikhiwig” semfch fikwi efu m`rupiaig s`s`crigo yigo t`hik f`rbisi f`sir lihim a`kelupig se-iau lig s`hihu r`hi f`racrfig. Ilipug aiti felilire” s`fioie semfch a`gjiteaig, fiea a`gjigteaig s`jiri hikereik miupug a``hcaig iakhia/fule p`a`rtegyi. Lihim puese le iti s buoi t`rlipit aiti feigohihi”, aiti t`rs`fut s`fioie semfch a`eglikig. Tili herea yigo f`rfugye / kigyi miti ier ier mitimu efu, yigo t`tip higjir m`goiher / aiti miti ier le sege m`meheae irte sumf`r a`kelupig s`ligoaig ier mitimu efu s`fioie semfch lci. Bile, a`teai se-iau m`rigtiu lig m`goihime a`suhetig kelup kigyi lci-lci yigo lepigbitaig efu a`pili igiagyi hik yigo s`hihu ruteg lehiauaig s`crigo efu. Lci m`rupiaig sumf`r a`kelupig fioe se igia. GoenawanMohamad adalah seorang intelektual yang punya wawasan yang begitu luas, mulai dari pemain sepak bola, politik, ekonomi, seni dan budaya, dunia perfilman, dan musik. Pandangannya sangat liberal dan terbuka. Seperti kata Romo Magniz-Suseno, salah seorang koleganya, lawan utama Goenawan Mohamad adalah pemikiran monodimensional. Puisi Ibu Karya D. Zawawi Imron Ibu Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting hanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir. Bila aku merantau sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar Ibu adalah gua pertapaanku dan ibulah yang meletakkan aku di sini saat bunga kembang menyemerbak bau sayang ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi aku mengangguk meskipun kurang mengerti Bila kasihmu ibarat samudera sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu. Bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala sesekali datang padaku menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku. 1966Sumber Bantalku Ombak Selimutku Angin 1996Analisis PuisiBerikut adalah beberapa hal menarik dari puisi "Ibu" karya D. Zawawi ImronCinta dan kekaguman terhadap ibu Puisi ini mengekspresikan rasa cinta, rindu, dan penghargaan penyair terhadap ibunya. Penyair menggambarkan kebaikan dan kasih sayang ibunya melalui metafora seperti mata air air matamu yang tetap mengalir dan sedap kopyor ibu dalam hidup penyair Puisi ini menggambarkan ibu sebagai tempat perlindungan, dukungan, dan pengaruh yang kuat dalam hidup penyair. Ibu dipandang sebagai gua pertapaan yang memberikan arahan dan meletakkan penyair di tempat yang sebagai sumber inspirasi Penyair menggambarkan ibu sebagai bidadari yang menginspirasi kreativitas dan penulisan puisi. Ibu menjadi sumber keindahan dan motivasi bagi penyair untuk menulis tentang langit samudera Kasih sayang ibu digambarkan sebagai samudera yang luas dan dalam. Ini mencerminkan kehangatan, kelembutan, dan keluasan cinta ibu terhadap kepada ibu Puisi ini menunjukkan penghormatan dan pengakuan penyair terhadap peran ibu dalam hidupnya. Ibu menjadi contoh seorang pahlawan dan mendapatkan tempat yang istimewa dalam hati ini menarik karena menyampaikan rasa cinta dan rindu yang mendalam terhadap ibu. Penyair dengan indah menggambarkan peran ibu sebagai sumber kebaikan, perlindungan, dan inspirasi dalam hidupnya. Puisi ini juga mengungkapkan pengakuan penyair terhadap kebijaksanaan dan panduan yang diberikan oleh IbuKarya D. Zawawi ImronD. Zawawi Imron lahir pada tanggal 1 Januari 1945 di desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.AnalisisStruktural Semiotik Puisi Surealistis Religius D.Zawawi Imron.Yogyakarta:Cinta Buku. Rendra.1997. analisis terhadap sebuah karya pun tak perlu dikaitkan dengan karya-karya lain. keris bertuah, indang, susuk, dan sebagainya hakikat seorang kekasih sekaligus seorang ibu makna pengorbanan, perkawinan, keperawanan,
The method used is descriptive qualitative research method. Hanya mataair airmatamu ibu yang tetap lancar mengalir. Pin Di Lagu Adapun alasan mengambil judul Analisis Pesan dalam Puisi Ibu yaitu karena penulis ingin mengetahui pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam puisi puisi ibu zawawi imron. Tema Kecintaan seorang ibu akan anaknya. Hal itu tergambar pada kalimat Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal. P arole Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1 Nomor 5 September 2018 726 Analisis Struktur Batin dan Struktur Fisik pada Puisi ibu Karya D. Ibu adalah pelabuhan para rantau untuk kembali. ANALISIS STRUKTUR BATIN DAN STRUKTUR FISIK PADA PUISI IBU KARYA D. Analisis rima yang ada dalam puisi Ibu karya Zawawi Imron. Analisis Singkat Puisi Ibu Karya D. No Kata kongkret Arti 1. Zawawi Imron Sepenuhnya 2020-12-14T2323000700 50 stars based on 35 reviews Ibu Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering daunan pun gugur bersama reranting hanya mata air. Menganalisis Puisi D. ANALISIS PUISI IBU KARYA D. Zawawi Imron entitled Ibu 2 to describe the inner structure and physical structure of poetry. Analisis rima yang ada dalam puisi Ibu karya Zawawi Imron. ANALISIS TEKS LAGU KERAMAT RHOMA IRAMA. Analisis Lirik Lagu Untukmu Ibu Exist ANALISIS LIRIK LAGU UNTUKMU IBU DINYAYIKAN OLEH EXIST TAHUN 1991 Lirik Lagu Untukmu Ibu Karya Exist Oh Ibu Kau disira. Adalah puisi tentang Ibu. Rut manullang telah bertanya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kopyor susu Air susu ibu 2. This study aims to 1 analyze the inner structure and physical structure of his poetry D. Baca kembali puisi ibu karya zawawi imron dan puisi telah kau robek kain biru analisis kata konkret. N sebagai rima tengah dan l sebagai. Sajak paruh dan Sajak dalam kita temui pada bait pertama Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering daunan pun gugur bersama reranting. Oleh karena itu makna konotatif juga disebut sebagai makna yang bukan sebenarnya. 2 to describe the inner structure and physical structure of poetry. Analisislah penggunaan kata kongkret dalam kedua puisi di atas dengan menggunakan tabel berikut. Puisi IBU Buah Karya D. Puisi ini menceritakan seorang anak yang merantau namun rindu dengan Ibunya. Aug 23 2020 Analisis Singkat Puisi Ibu Karya D. Di sini saya akan langsung saja menganalisis puisi IBU karya penyair ternama D Zawawi Imron ini secara keseluruhan terkait struktur fisik dan batin serta keterkaitannya. Zawawi Imron Puisi ini mempunyai makna mengenai bagaimana Ibu adalah seorang yang sangat berjasa di kehidupan kita dengan segala hal yang diberikan olehnya dan bagaimana seorang anak yang telah hidup berpisah dari Ibunya harus tetap mengingat dan berbakti kepada orang tuanya sebelum Ibunya tidak ada di dunia. Anak itu juga mengingat tentang nasehat dan pesan Ibunya. Ibu adalah dermaga dari biduk kehidupan seorang anak. Telah Kau Robek Kain Biru pada Bendera itu karya Aming - 2871343. Dalam puisinya yang berjudul IBU cukup menjadi suatu tantangan menurut saya pribadi karena diksinya yang lumayan sulit dicerna serta imaji-imajinya yang cukup kuat sehingga membuat saya mabuk kepayang. Baca kembali puisi Ibu karya Zawawi Imron dan puisi Telah Kau Robek Kain Biru pada bendera Itu karya Aming Aminoedin di atas. TEMUKAN JAWABANNYA PADA KOLOM PENCARI JAWABAN DI BAWAH INI Caranya dengan mengetik kembali pertanyaan Anda di atas lalu tekan ENTER. Banjir kembali puisi Ibu karya Zawawi Imron dan puisi telah kau robek kain biru pada bendera itu karya Aming aminoedhin Analisis kata konkret dalam 5 puisi tersebut dengan menggunakan tabel. Zawawi mampu menghadirkan citraan yang begitu kuat dalam menghadirkan ibu secara psikologis. Analasis puisi ini penulis sangat tertarik untuk mengetahui pesan-pesan apa yang terkandung dalam puisi Ibu Karya D. Biografi penulis Zawawi Imron lahir di desa Batang-batang Kabupaten Sumenep. Sumur-sumur kering daunan pun gugur bersama reranting. Arti Puisi Ibu Karya D. Doa Karya Chairil Anwar. Download Buku Belajar Bahasa Korea Ebook PDF. Anak itu mengingat kasih sayang yang besar dari Ibunya. Di Hari Ibu kami persembahkan puisi penyair Madura D. Zawawi Imron bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal Pada bait kelima lebih banyak konsonan l dan n. Nada Penghimbau mengingatkan kepada kita pembaca agar tidak melupakan ibu dan tahu betapa banyaknya jasa yang telah diberikan ibu ke kita. Banjir kembali puisi Ibu karya Zawawi Imron dan puisi telah kau robek kain biru pada bendera itu karya Aming aminoedhin Analisis kata konkret dalam 5 puisi tersebut dengan menggunakan tabel. Kalau aku ikut ujian dan ditanya tentang pahlawannamamu ibu yang kan ku sebut paling dahululantaran aku tahuengkau ibu dan aku anakmu. Analisis Struktur Batin dan Struktur Fisik pada Puisi ibu Karya D. Anak itu menganggap Ibunya adalah seorang pahlawan. ANALISIS PUISI IBU KARYA D. Zawawi Imron Sepenuhnya 2018-10-23T0244000700 50 stars based on 35 reviews Zikir Alif alif alif. Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku. Analisis jenis rima yang ada dalam puisi Ibu karya Zawawi Imron. Zawawi Imron kalau aku merantau lalu datang musim kemarau. Zawawi Imron juga merupakan salah satu tokoh agama di daerahnya sehingga dalam penciptaan karya ini Zawawi tetap menyisipkan nilai-nilai agama dalam penciptaan puisi ini. Dzawawi Imron yang diciptakan pada tahun 1966 beliau kelahiran sumenep Madura. Makna konotatif larik puisi ibu karya zawawi imron 1 Lihat jawaban josuasonakmalel josuasonakmalel Makna konotatif atau kias adalah makna yang muncul dari suatu kata atau rangkaian kata yang berbeda dari makna kata atau rangkaian kata penyusunnya. Zamawi Imron by theaus May 10 2017. A Mustofa Bisri A'yat Khalili Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Wachid B.S. Abi N. Bayan Abidah El Khalieqy Acep Syahril Acep Zamzam Noor Adi Toha Adrian Balu AF Denar Daniar Afrizal Malna Agus Manaji Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunarto Ahmad Fatoni Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Maltuf Syamsury Ahmad Muchlish